Pengunjung yang memiliki rencana ke Detusoko Barat tentu bertanya-tanya bagaimana kelengkapan sarana prasarana terutama penginapan.
Jangan khawatir! Wisatawan yang ingin tinggal lebih lama bisa memilih penginapan yang banyak tersebar di sekitar Danau Kelimutu. Bila ingin lebih dekat, sudah tersedia belasan homestay yang disulap dari rumah penduduk.
Mempertahankan nuansa lokal namun dilengkapi toilet standar, handuk, tempat tidur yang nyaman, dan dimanjakan dengan menu lokal. Dengan hanya merogoh kocek Rp150.000 per orang per malam, pengunjung sudah bisa merasakan sensasi semalam menjadi orang Detusoko.
Go Digital
Meski berurusan dengan kearifan lokal, Nando dan warga setempat tidak menutup diri pada perkembangan teknologi. Meski tinggal di kampung dengan segala keterbatasan, mereka tetap memiliki visi "go digital."
Digitalisasi produk ekonomi kreatif dan potensi wisata sudah dilakukan. Berawal dari marketing melalui sosial media seperti Facebook berlanjut dengan pembuatan website dan marketplace.
Kehadiran website decotour.bumdeswisata.id menjadi corong promosi sekaligus cara calon pengunjung untuk mengenal kekayaan Detusoko secara daring.
Ini menjadi wadah integrasi berbagai potensi untuk dijajaki secara digital. Para peminat bisa melihat berbagai penawaran wisata berikut harga.
Selain itu, website Dapurkita yang membantu memasarkan produk-produk masyarakat setempat seperti sayur dan buah-buahan yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMD) Au Wula yang dibentuk 21 Agustus 2017.
Berbagai kerja sama sudah dijajaki di antaranya dengan Bank NTT untuk pembayaaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), transaksi elektronik untuk sayuran dan aneka produk lainnya, pulsa listrik, hingga pembayaran paket wisata.