Kedua, wisata budaya dengan menapaktilas jejak sejarah dan kebudayaan masyarakat setempat yang masih terpelihara dalam wujud rumah adat, kubur batu, hingga atraksi budaya.
Sanggar Daudole dibentuk sebagai salah satu Kelompok Sadar Wisata untuk menyajkan aneka tarian tradisional dan lagu-lagu daerah, saat menyambut tamu hingga mengisi momen atraksi tertentu. Istimewanya, itu dipentaskan di depan rumah adat.
Ketiga, para pengunjung disuguhkan pula aneka menu lokal. Makanan, minuman, camilan yang diolah oleh tangan-tangan masyarakat setempat yang bisa dinikmati di Lepalio Cafe.
Tempat itu berdiri sejak Oktober 2018 di salah satu ruas jalan utama yang diberi sentuhan natural dengan bahan dari bambu, kayu, dan alang-alang. Dijadikan sebagai pusat kreatif (creative hub) di samping tempat beristirahat sambil menikmati panorama alam sambil ditemani aneka pangan lokal.
Hasil kreativitas masyarakat dalam rupa aneka produk dipromosikan di sana. Di tempat itu pula Nando dan kawan-kawan rutin menggelar berbagai acara pelatihan atau sekadar berbagi pengalaman dengan tamu atau kelompok masyarakat tertentu.
Keempat, selain produk-produk kuliner yang dihasilkan oleh masyarakat setempat dan beberapa dipajang di Lepalio Cafe, para pengunjung pun bisa ambil bagian membuatnya.
Dalam paket wisata yang ditawarkan ada pilihan mengekplorasi petualangan membuat buah tangan khas Detusoko seperti selai kacang, sambal, kopi Detusoko, dan selai jeruk.
Para pengunjung bisa membawa pulang tidak hanya pengalaman seru menikmati kekayaan alam dan kultural Detusoko Barat, tetapi juga hasil karya sendiri.
Menyulap rumah warga