Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Final Kepagian di 16 Besar Liga Champions dan Playoff Liga Europa setelah Piala Dunia 2022, Akankah Sesuai Ekspektasi?

7 November 2022   20:42 Diperbarui: 9 November 2022   07:59 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil undian 16 besar Liga Champions 2022/2023: https://twitter.com/Bolalob

Itulah hasil akhir undian babak 16 besar dan playoff dari dua kompetisi sepak bola kasta teratas di Eropa, Senin (7/11/2022) malam WIB.

Acara yang dinanti-nantikan itu digelar di Nyon, markas UEFA dan dipimpin Deputi Secretary UEFA, Giorgio Marchetti dan legenda Turki, Hamit Altintop.

Seperti diprediksi sebelumnya, tak lama setelah menyelesaikan fase grup, pertemuan sesama tim unggulan tidak terhindarkan.

Liverpool dan Paris Saint-Germain (PSG) yang harus puas sebagai runner-up harus menghadapi kemungkinan bertemu unggulan lainnya yang mantap sebagai pemuncak grup seperti Real Madrid, Bayern Muenchen, dan Manchester City.

Maka tak terlalu mengherankan bila undian kemudian mempertemukan Real Madrid versus Liverpool dan Bayern Muenchen kontra PSG.

Sejumlah “big match” untuk merebut tiket perempat final. Pertemuan yang dianggap cukup dini. Bahkan, final yang terlalu cepat atau kepagian.

Tapi itulah hasil akhir yang tak bisa ditawar. Nasib 16 peserta fase gugur Liga Champions 2022/2023 sudah ditentukan.

Rivalitas bersejarah

Pertemuan Madrid kontra Liverpool mengingatkan kita final kompetisi ini musim lalu. Saat itu, Madrid keluar sebagai pemenang untuk gelar  ke-14.

Vinicius Junior menjadi pembeda di laga itu. Gol semata wayang di menti ke-59 memanfaatkan kelengahan Virgil van Dijk dan kawan-kawan menggagalkan harapan The Reds menyamai catatan AC Milan yakni tujuh kali merengkuh “Si Kuping Lebar.”

Kekalahan tipis yang menjadi antiklimaks penampilan armada Jurgen Klopp yang terlihat meyakinkan sejak awal musim. Dari peluang quadruple alias empat gelar, kemudian menyusut menjadi dua, setelah kans juara Liga Inggris digagalkan Manchester City di pekan terakhir.

Sebenarnya pertemuan kedua tim di partai final bukan pertama kali musim lalu. Sebelum perjumpaan di Stade de France, Paris, kedua tim pernah beradu di partai puncak musim 2017/2018.

Madrid yang ditangani Zinedine Zidane keluar sebagai pemenang pada pertandingan yang digelar di Kiev, Ukraina itu.

Saat itu, Gareth Bale mencetak brace dan satu gol lainnya dicetak Karim Benzema. Sadio Mane menjadi pencetak gol satu-satunya bagi Liverpool dan tak mampu membendung Madrid meraih “hat-trick” gelar beruntun.

Rivalitas bersejarah kedua tim ditandai dengan pertemuan keempat dalam enam musim terakhir. Dua di final dengan Madrid selalu menjadi pemenang. Di samping itu, Madrid menyingkirkan Liverpool di perempat final musim 2020/2021.

Bagaimana jalan cerita pertemuan kali ini?

Hasil undian 16 besar Liga Champions 2022/2023: https://twitter.com/Bolalob
Hasil undian 16 besar Liga Champions 2022/2023: https://twitter.com/Bolalob

Kita bisa melihat perjalanan kedua tim sejak awal musim, baik di pentas domestik maupun Liga Champions.

Liverpool jelas dalam kondisi kurang ideal. Si Merah terlihat kehilangan taji. Tersungkur di awal musim di kandang Napoli dan terseok-seok di papan tengah Liga Premier Inggris.

Situasi ini nyaris berbanding terbalik dengan Madrid. Perjuangan keras akan ditempuh Liverpool bila ingin mewujudkan harapan para penggemar melewati pencapaian Bayern Muenchen.

Jelas pekerjaan yang tidak mudah. Klopp harus mencari cara agar bisa melewati hadangan Madrid yang merupakan ujian sejauh mana mereka mampu meraih klimaks.

Berada di tiga dari lima final terakhir, termasuk musim lalu di Prancis, masih menimbulkan rasa penasaran dan rasa lapar.  

Kedua tim sama-sama berkawan dengan kompetisi elite ini. Hanya patut diakui, Madrid memiliki rekam jejak yang lebih mentereng, nyaris tak tertandingi.

Apakah Liverpool yang tampil angin-anginan musim ini bisa membuat kejutan?

Peluang City

Satu dari PSG atau Bayern Muenchen dipastikan tereliminasi lebih awal. Membuat pesaing di babak berikutnya makin berkurang, terutama bagi Manchester City yang terus mengejar mimpi menjadi juara Eropa.

Kali ini, City pun tetap difavoritkan, seperti musim-musim sebelumnya. Dipertemukan dengan RB Leipgiz adalah kesempatan emas bagi The Citizen.

Leipzig tidak sedang dalam kondisi bagus. Musim lalu tersingkir di fase grup. Musim ini pun dingin, masih menempati posisi keenam di tabel klasemen sementara Bundesliga Jerman. Sementara City terus menempel ketat Arsenal di puncak klasemen.

Kesempatan bagi pasukan Pep Guardiola untuk benar-benar mencapai puncak setelah kesempatan terbaik musim 2020/2021 pupus di tangan sesama klub Liga Inggris, Chelsea yang memenangi pertandingan dengan skor tipis, 1-0.

Musim lalu mereka tersisih secara menyakitkan dari sang juara. Memimpin di leg pertama dan hampir saja melenggang lagi ke final. Namun, Madrid menunjukkan diri sebagai tim dengan mental pemenang dan sukses melakukan “comeback” epic.

Inggris yang konsisten mengirim wakil terbanyak tetap berpeluang menunjukkan dominasinya. Chelsea yang kalah di perempat final musim lalu dari Madrid akan menghadapi Borussia Dortmund.

Die Borrusien yang dikomandoi gelandang Inggris, Jude Bellingham, juga tengah berjuang kembali ke jalur positif. Tim ini belum juga menembus delapan besar sejak menggapai final musim 2012/2013 saat ditangani Klopp.

Sementara itu, AC Milan yang merupakan pemilik tujuh gelar Liga Champions akan meladeni Tottenham Hotspur.

Milan yang sedang berada di jalur yang bagus setelah menjuarai Serie A musim lalu berjuang mengakhiri paceklik gelar Eropa hampir satu dekade terakhir.

Milan yang ditangani Stefano Pioli dan mengandalkan striker senior Prancis, Olivier Giroud akan coba meredam ambisi Antonio Conte untuk membuktikan kualitasnya, setidaknya bisa mengantar Si Lili Putih menyamai pencapaian musim 2018/2019 yakni lolos ke final di Madrid, sebelum pada akhirnya menyerah dari Liverpool.

Pertemuan Milan menghadapi Spurs bakal menarik. Selain karena ambisi kedua tim, juga mengingatkan kita pada persaingan Conte versus Pioli seperti pernah terjadi di Serie A, 2019-2021. Saat itu Conte adalah manajer rival sekota Milan yakni Inter.

Selain itu, Napoli akan mencoba menjaga hasil bagus di fase grup dan konsistensi yang sudah ditunjukkan di awal musim Serie A. Eintracht Frankfurt, juara Liga Europa musim lalu akan mengukur sejauh mana kedigdayaan Partenopei.

Benfica yang lolos sebagai juara grup, di depan PSG, akan menghadapi Club Bruges. Gol keenam di masa injury time menghadapi penghuni juru kunci, Maccabi Haifa membuat klub Portugal itu unggul selisih gol dari PSG dan berhak menempati pot para jawara grup.

Sedangkan PSG, yang belum pernah kalah dalam pertandingan kompetitif sejak Maret tetap memelihara ambisi yang sama. Mengandalkan trio Lionel Messi, Neymar Junior, dan Kylian Mbappe, Les Parisien akan kembali menghadapi tim yang tidak bisa dianggap remeh.

Apakah PSG akan mampu menunjukkan mereka sebagai pesaing juara musim ini? Atau rekam jejak mereka sebagai klub bertabur bintang hanya patut dikenang di level domestik?

Pembuktian-pembuktian itu akan dimulai pada 14-15 Februari tahun depan, saat leg pertama babak 16 besar digelar.

Barca vs Man United

Kecemasan juga terasa sebelum undian playoff Liga Europa. Betapa tidak. Terdepaknya tim-tim seperti Barcelona, Juventus, dan Sevilla dari Liga Champions meningkatkan pamor dan persaingan di turnamen level kedua itu.

Dan salah satu pertemuan yang merisaukan para penggemar kedua tim tetapi disambut tepuk tangan para penggemar umumnya terjadi.

Barcelona dan Manchester United akan saling berhadap-hadapan untuk memperebutkan satu tiket ke babak 16 besar.

Format turnamen ini mengharuskan pertemuan delapan runner-up grup Liga Europa menghadapi delapan tim peringkat ketiga fase grup Liga Champions.  

Manchester United, Midtjylland, Monaco, Nantes, PSV Eindhoven, Rennes, AS Roma, dan Union Berlin harus menjalani babak playoff setelah gagal menjadi juara grup.

Sementara itu Ajax, Barcelona, Juventus, Bayer Leverkusen, Salzburg, Sevilla, Shakhtar Donetsk, dan Sporting CP adalah penghuni peringkat ketiga Liga Champions.

Selanjutnya pemenang di laga playoff ini akan menghadapi para juara grup Liga Europa, salah satunya adalah Arsenal, pemuncak Liga Inggris saat ini.

United yang finis di posisi kedua di belakang Real Sociedad akan meladeni Barcelona yang gagal bersaing dengan Inter Milan dan Bayern Muenchen.

Pertemuan di medal yang tidak semestinya, tetapi tidak bisa dianggap remeh. Ada prestise besar di sana.

“Kami harus bersaing, pergi ke Manchester melawan rival yang benar-benar top dan tim bersejarah yang telah berkembang pesat dengan kedatangan [Erik] ten Hag,” tandas Xavi Hernandez melansir bbc.com.

Hasil undian playoff Liga Europa: uefa.com via tribunnews.com
Hasil undian playoff Liga Europa: uefa.com via tribunnews.com

Xavi dan timnya akan ditantang oleh United yang tengah bergerak ke jalur semestinya. Era baru United bersama Ten Hag akan diperhadapkan dengan era baru Barca bersama Xavi.

Pertandingan lainnya akan mempertemukan Sevilla, pemilik enam gelar Liga Europa kontra klub Belanda, PSV Eindhoven.

AS Roma yang dilatih Jose Mourinho akan berduel dengan FC Salzburg. Lantas, siapa lawan Juventus? Nantes!

Leg pertama akan digelar 16 Februari tahun depan. Sebelum menyambut laga-laga itu, kita masih akan memberi perhatian pada momen besar yang terjadi di penghujung tahun. Mungkin saja dampaknya akan terasa saat kompetisi Eropa itu kembali bergulir.

Apakah final kepagian  ini akan sesuai ekpektasi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun