Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Rina Marlina dan Khalimatus Sadiyah Bersinar, Indonesia Juara Umum BWF Para Badminton World Championship 2022

8 November 2022   13:28 Diperbarui: 8 November 2022   13:34 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Klasemen akhir edisi kali ini: en.wikipedia.org

Di tengah perhatian para penggemar badminton dunia ke Hylo Open 2022 sebagai satu dari dua turnamen terakhir sebelum turnamen pamungkas BWF World Tour Finals 2022, para atlet para badminton dunia sesungguhnya juga tengah bertarung di  BWF Para Badminton World Championships 2022.

Atlet difabel dari 23 negara berpartisipasi di ajang akbar yang berlangsung di Yoyogi National Gymnasium Tokyo, Jepang, sejak 1-6 November 2022.

Semula diagendakan tahun lalu, tepatnya 25-30 Oktober 2021. Pandemi Covid-19 membuat penyelenggaraannya baru terlaksana tahun ini.

Ini merupakan turnamen prestisius individual yang digelar dua tahunan sejak edisi pertama di Amersfoort, Belanda, 1998 silam.

Hanya para pemain dengan rangking dunia tertinggi yang bisa berpartisipasi di turnamen yang semula berada di bawah Para Badminton World Federation (PBWF) sebelum menjadi bagian dari BWF pada Juni 2011.

Kali ini, Indonesia mengutus 13 wakil untuk memperebutkan total 22 medali emas. Menariknya, beberapa dari antaranya juga membuat Indonesia Raya dua kali berkumandang di tempat yang sama di panggung Paralimpiade Tokyo, awal September tahun lalu.

Nama-nama antara lain Leani Ratri Oktila, Khalimatus Sadiyah, Fredy Setiawan, Dheva Anrimusthi, dan Rina Marlina adalah bagian dari sejarah kegemilangan pemain parabadminton Tanah Air di ajang prestisius itu.

Mereka itu pula yang kali ini mendominasi dan membuat Merah Putih kembali mengangkasa. Enam medali emas, dua perak, dan tiga perunggu dibawa pulang dari delapan wakil di partai final.

Kilau Rina Marlina

Indonesia begitu kuat di nomor ganda baik putra, putri, maupun campuran dengan lima medali emas.

Ada dua pemain yang sanggup mengawinkan medali emas yakni Rina Marlina (nomor ganda campuran dan tunggal putri) dan Khalimatus Sadiyah (ganda campuran dan ganda putri). Pemain yang disebutkan pertama bersinar meski berstatus debutan.

Hikmat Ramdani/Ukun Rukaendi mengalahkan pasangan India, Pramod Bhagat/Manoj Sarkar, 14-21, 21-18 dan 21-13 untuk meraih podium juara ganda SL3-SL4.

Bagi Ukun ini mendekati pencapaiannya pada edisi 2017 di Korea dengan dua medali emas yakni tunggal putra SL 3 dan di nomor yang sama berpasangan dengan Hary Susanto.

Dheva Anrimusthi yang berpasangan dengan Hafizh Briliansyah Prawiranegara sebagai unggulan pertama mengunci emas kedua dari sektor putra usai menumbangkan Cheah Like Hou/Mohamad Faris Ahmad Azri, dalam dua gim, 21-13 dan 21-12.

Pasangan juara paralimpiade Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah berjaya di ganda SL3-SU5. Keduanya mengalahkan pasangan Prancis, Lenaig Morin/Faustine Noel, 21-14, 16-21, dan 21-13.

Perjalanan Khalimatus/Leani hingga podium juara SL 3-SU 5: en.wikipedia.org
Perjalanan Khalimatus/Leani hingga podium juara SL 3-SU 5: en.wikipedia.org

Dua keping emas disumbangkan sektor ganda campuran. Fredy Setiawan/Khalimatus Sadiyah di nomor ganda SL3-SU5 dan Subhan/Rina Marlina di nomor ganda SH6.

Fredy/Kalimatus mengalahkan Siripong Teamarrom/Nipada Saensupa asal Thailand, 21-15 dan 21-12. Sementara Subhan/Rina memupuskan harapan pasangan Peru, Nilton Quisepe Ignacio/Giuliana Poveda Flores dengan skor cukup telak, 21-19 dan 21-15.

Satu emas lagi diraih Rina Marlina. Rina berhasil dua emas usai memenangi nomor Singles SH6. Kemenangan ini diraih dengan mengalahkan pemain Peru yang dihadapi di ganda putri, Giuliana Poveda Flores, dengan skor identik, 21-14 dan 21-14. 

“Ya, lawan saya terlalu kuat untuk saya hari ini, tetapi saya memainkan yang terbaik kali ini dan saya akan berusaha lebih baik di lain waktu. Ini adalah pertama kalinya saya menghadapinya di tunggal dan juga di ganda campuran," sanjung Poveda melansir situs resmi BWF.

Sebagai informasi tambahan, Poveda merupakan juara bertahan tunggal putri SH6. Ia tampil di tiga final  berbeda dan keluar sebagai pemenang di ganda putri bersama Ruby Milagros Fernandez Vargas, mengalahkan pasangan Polandia Daria Bujnicka/Oliwia Szmigiel, 21-13, 21-14.

Juara umum

Dua keping medali perak dari sektor putra, masing-masing oleh Fredy Setiawan dan Dheva Anrimusthi.

Fredy harus mengakui keunggulan unggulan teratas nomor Singles SL4 Lucas Mazur dari Prancis, 12-21 dan 17-21. Kekalahan dua gim juga diderita Dheva dari unggulan pertama dari Malaysia, Cheah Like Hou, 14-21 dan 12-21 dalam perebutan medali emas Singles SU5.

Di dua nomor terakhir ini, Indonesia juga kebagian medali perunggu. Hikmat Ramdani dan Suryo Nugroho tak sanggup membendung unggulan pertama di semifinal. Hikmat takluk dari Lucas Mazur, 11-21 dan 11-21 dan 11-21 dan Suryo Nugroho harus mengakui keunggulan wakil Negeri Jiran.

Para atlet yang sudah berjuang di tengah keterbatasan mereka patut diapresiasi. Keluar sebagai juara umum dengan 11 medali emas, meninggalkan tuan rumah di posisi kedua dengan tiga medali emas dari total 10 medali emas yang diraih.

Malaysia hanya bisa mendulang sekeping medali emas, dua perak, dan satu perunggu harus puas finis di posisi keenam, jauh di depan wakil Asia Tenggara lainnya yakni Thailand yang menempati posisi ke-12 di belakang, Ukraina, Norwegia, Hong Kong, Jerman, dan Prancis.

Klasemen akhir edisi kali ini: en.wikipedia.org
Klasemen akhir edisi kali ini: en.wikipedia.org

Bagi Indonesia ini merupakan peningkatan dibanding edisi sebelumnya di St.Jakobshalle, Basel, Swiss. Saat itu, kontingen Merah-Putih pulang dengan empat medali emas, dua perak dan empat perunggu.

Disumbangkan oleh Dheva Anrimu yang memenangi "all Indonesian final" tunggal putra SU 5, Dheva Anrimusthi/Hafizh Briliansyah Prawiranegara di ganda putra  SU 5, pasangan ganda campuran Hary Susanto/Leani Ratri Oktila di nomor SL 3-SU 5, dan Leano Ratri Oktila di nomor tunggal putri SL4.

Raihan medali emas sama banyak dengan India yang finis di posisi kedua, di belakang China yang menggondol tujuh emas, tiga perak, dan tiga perunggu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun