Keduanya mantap di posisi pertama dan kedua. Tak tergoyahkan meski tak tampil di Jerman, pun seandainya melewatkan kesempatan di Sydney nanti.
Tahun lalu, kesempatan itu menjadi milik Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan. Sayangnya, performa The Minions dan Pram/Yere sepanjang tahun ini tak cukup meyakinkan dibanding Fajar/Rian dan The Daddies.
The Minions belum juga naik podium juara. Sementara itu, duet Pram/Yere setelah juara menjadi juara Asia pada awal Mei harus berpisah setelah Yere mengalami cedera serius di perempat final Indonesia Open yang mengharuskannya absen enam bulan lamanya.
Penampilan Fajar/Rian sungguh memukau. Keduanya menjadi pasangan ganda putra paling konsisten. Meraih empat gelar dari delapan penampilan di final tahun ini.
Jawara Swiss Open, Indonesia Masters, Malaysia Masters, dan Denmark Open itu diprediksi akan berbicara banyak di Guangzhou, meski pekan lalu di Prancis hanya mampu bertahan hingga 16 besar.
Tidak hanya Fajar/Rian dan The Daddies, Indonesia sebenarnya masih memiliki satu wakil lagi di delapan besar. Karena terhalang kuota, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, jawara All England 2022, harus menguburkan mimpi berlaga di Guangzhou.
Tereliminasinya Bagas/Fikri dari persaingan tentu menguntungkan pasangan-pasangan lain. Setidaknya masih ada tambahan satu slot untuk diperebutkan.
Terlepas dari itu, Fajar/Rian dan The Daddies yang menempati dua posisi teratas akan memberikan keuntungan tersendiri. Keduanya dipastikan tidak akan berada di grup yang sama saat undian World Tour Finals nanti.
Mereka akan bersaing dengan dua pasangan tetangga yakni Ong Yew Sin/Teo Ee Yi dan Aaron Chia/Soh Wooi Yik, Hugo/Kobayashi, Kim Astrup/Anfers Skaarup Rasmussen (Denmark), dan Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (China).
Goh Sze Fei/Nur Izzuddin dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang semestinya masih terlibat persaingan harus menerima kenyataan seperti Bagas/Fikri. Tersingkirnya Goh/Nur yang sementara ini berada di posisi sembilan dan The Babies di urutan ke-11 dari persaingan, membuat Choi Sol Gyu/Kim Won Ho dan Satwisairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India) bisa sedikit bernapas lega.
Lu Ching Yao/Yang Po Han yang menjadi momok bagi wakil Indonesia belakangan ini pun berpotensi membuat kejutan. Penampilan mereka yang tengah "on fire" bukan tidak mungkin bisa menggerek posisi mereka yang saat ini berada di posisi ke-13.