Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Walau Dikepung China, Rachel/Trias dan Putra/Patra di Ambang Sejarah Kejuaraan Dunia Junior 2022

30 Oktober 2022   09:51 Diperbarui: 30 Oktober 2022   09:51 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muh Putra Erwiansyah/Patra Harapan Rindorindo akan bertarung di final perorangan WJC 2022: DOK PBSI via Kompas.id

Putra/Patra seperti tanpa hambatan. Namun, di balik kemenangan straight set 21-19 dan 21-13, Putra/Patra merasa lawan memberi perlawanan ketat terutama di gim pertama.

"Setelah menang di gim pertama, kita coba terus untuk menekan lawan. Mungkin mereka jadi tidak nyaman dan akhirnya tidak bisa keluar dari tekanan," ungkap Putra.

Kini, setapak lagi Putra/Patra menginjakkan kaki di podium jawara. Konsistensi dan permainan menghibur, dengan salah satu dari keduanya mengingatkan kita pada Kevin Sanjaya, perlu dituntaskan dengan gelar juara.

Hanya saja, meski lawan tidak berstatus unggulan, mereka harus menjaga sikap, mental, dan teknik. Jangan sampai semangat menggebu-gebu menjemput medali emas justru merontokkan kualitas.

Sebagaimana dikatakan Putra, berbagai pengalaman di level senior sekiranya membuat mereka makin mantap bertarung di laga final.

"Kita tidak berpikir apa-apa sih ketika masuk lapangan, yang penting percaya diri dan yakin saja. Kita juga sudah beberapa kali main di turnamen level senior jadi sudah lebih hafal tekanan-tekanan di turnamen," jelas Putra.

Prestasi yang niscaya akan ditorehkan Putra/Patra tidak hanya berarti bagi keduanya sebagai pasangan, tetapi juga bagi tim Indonesia.

Kegagalan pekan sebelumnya dibalas dengan manis, juga oleh sektor yang hampir selalu menjadi tumpuan tim Indonesia.

Pada edisi sebelumnya, tiga tahun silam di Kazan, Rusia, Indonesia merebut dua medali emas, dua perak, dan satu perunggu.

Satu dari dua medali emas itu disumbangkan sektor ganda putra di nomor perorangan melalui Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin. Dua perak dari Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi (ganda putri) dan Leo Carnando/Indah Cahya Sari Jamil (ganda campuran. Yonathan Ramlie kebagian perunggu tunggal putra setelah gagal bersaing dengan para pemain muda yang saat ini sudah wira-wiri di level senior seperti Christo Popov dan sang juara saat itu, Kunlavut Vitidsarn.

Begitu juga Leo/Daniel yang kini dijuluki The Babies sudah menjadi pasangan elite dunia. Semoga prestasi yang diukir dua finalis kali ini menjadi modal sekaligus anak tangga menuju level utama, seperti ditunjukkan para pendahulu mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun