Peluang besar
Di atas kertas, kedua harapan terakhir Indonesia itu sesungguhnya memiliki peluang besar. Di satu sisi, mereka berstatus unggulan dibanding para calon lawan.
Menariknya, lawan para pemain Indonesia berasal dari negara yang sama. China.
Negeri Tirai Bambu memang mendominasi nomor perorangan. Setelah dijegal Indonesia di Piala Suhadinata, mereka begitu bertaji untuk meraih banyak medali emas.
China meloloskan lima wakil ke partai pamungkas. Satu medali emas sudah pasti mereka raih setelah terjadi "all Chinese final" ganda campuran yang mempertemukan dua pasangan non-unggulan, Zhu Yi Jun/Liu Sheng Shu versus Liao Pin Yi/Huang Ke Xin.
Yuan An Qi yang menaklukkan Ester di babak semifinal akan menghadapi sesama pemain yang tidak diunggulkan. Tomoka Miyazaki asal Jepang akan berjuang untuk merebut satu-satunya kesempatan bagi Jepang meraih medali emas.
Begitu juga Taiwan dan India yang akan berebut podium tertinggi di tunggal putra. Kuo Kuan Lin dari Taiwan kontra S.Sankar Muthusamy Subramanian yang merupakan unggulan empat asal India.
Bagaimana kans dua wakil Merah-Putih?
Di sisi berbeda, dua wakil Indonesia memiliki tren positif sejak turnamen beregu campuran. Meski tidak berhasil menggapai klimaks hingga mempertahankan Piala Suhadinata setelah secara mengejutkan dikalahkan Taiwan di semifinal, kedua pasangan itu memperlihatkan permainan yang konsisten, bahkan menghibur.
Rachel/Trias, begitu sapaan mereka, melangkah ke final usai mengalahkan Rui Kiyama/Kanano Muroya dari Jepang yang ditempatkan sebagai unggulan 15.