Bedanya, pada pekan sebelumnya, kedua tim meraih hasil berbeda. Chelsea diimbangi tuan rumah Brentford. Sementara United memetik kemenangan kandang 2-0 atas Tottenham Hotspur.
Patut diakui armada Erik ten Hag tampil menawan di laga itu. Dengan mengorbankan Cristiano Ronaldo, yang "walk out" kemudian berujung polemik dan sanksi indisipliner, United mampu membuat Spurs mati kutu.
Spurs yang ditangani Antonio Conte seperti tak berdaya di hadapan United. Tuan rumah begitu dominan hampir dalam semua aspek. Baik penguasaan bola, tembakan  tepat sasaran, sepak pojok, hingga operan sukses.
Determinasi dan agresivitas United begitu mencolok, bahkan superior. Ada anggapan, kemenangan dua gol tanpa balas itu adalah laga terbaik United di tangan Ten Hag.
United tidak hanya mendulang tiga poin. Mereka juga menandai penampilan apik itu dengan catatan "clean sheet" keempat di pentas domestik musim ini. United hanya tertinggal dari Manchester City dan Newcastle United yang lima kali tak kebobolan.
Kunci kemenangan United saat itu di antaranya organisasi permainan yang rapih dengan dukungan performa individual para pemain. Diogo Dalot dan Bruno Fernandes misalnya, bermain apik di masing-masing posisi.
Hanya saja menghadapi pertandingan yang tidak kurang intensitasnya kedua pemain itu perlu ekstra hati-hati. Sebab, satu kartu kuning lagi akan memastikan duo Portugal itu mendapat skorsing. Â
Sebagaimana ketetapan Liga Premier, setiap pemain dengan lima kartu kuning dalam 19 pertandingan pertama, akan terkena larangan bermain satu pertandingan.
Selanjutnya, pengoleksi 10 kartu kuning dalam 32 laga disanksi dua pertandingan.
Mereka harus bisa menjaga konsistensi permainan plus disiplin ketat. Seandainya, sampai kembali mendapat kartu kuning, maka mereka akan kehilangan pertandingan berikutnya menghadapi West Ham di Old Trafford pada akhir Oktober nanti.
Absen di satu laga tetap merugikan dalam upaya United untuk terus menjaga kinerja di jalur positif.