Pada Kamis (6/10/2020) lalu sejumlah pesan masuk ke WhatsApp saya. Informasi serupa juga saya temukan dalam sejumlah postingan terbaru di sosial media.
Diawali ucapan selamat pagi, menyusul file gambar berisi surat pemberitahuan. Sekilas, surat itu terlihat resmi, lengkap dengan kepala surat, logo, hingga tanda tangan pejabat di atas meterai.
"Dengan adanya perubahan ini diberikan pilihan untuk nasabah, Â *abaikan jika setuju dengan tarif baru *atau balas ketik (2) jika tidak setuju dengan tarif yg baru."
Tidak sampai di situ. Muncul pesan baru tak berselang lama. "Silahkan konfirmasi dari formulir bri di bawah untuk proses ke tarif lama ya," berikut emoji tangan terkatup plus jari telunjuk mengarah ke bawah menunjuk pada link dimaksud.
Masih lekat dalam ingatan, sehari sebelumnya, di sebuah grup WhatsApp (WA) ramai dibahas tentang maraknya kejahatan pencurian data atau informasi pribadi dengan teknik pengelabuan yang keren disebut "phising."
Saya kemudian melakukan sejumlah telaah. Mulai dari nomor yang digunakan hingga formulasi pesan. Lalu mengkonfirmasinya ke bank bersangkutan melalui saluran sosial media yang tersedia.Â
Nomor itu tampak biasa, sama sekali tidak terlihat "cantik." Di bawah nomor itu ada sematan "CS BANK BRI" dengan tanda centang.
Sayangnya, tanda centang itu memang sengaja ditambahkan. Tidak tampak sebagai centang hijau sebagaimana terlihat pada akun-akun yang sudah tervalidasi.
Kebetulan di telepon genggam yang sama tersimpan nomor WA CS bank bersangkutan. Terlihat jelas perbedaan dan semakin nyata mana yang asli dan palsu.