Dua klub top Liga Premier Inggris kompak meraih hasil positif dengan skor identik di pekan keempat penyisihan grup Liga Europa 2022/2023.
Manchester United susah payah meraih tiga poin berkat kemenangan tipis satu gol tanpa balas saat menjamu Omonia Nicosia di Old Trafford, Jumat (14/10/2022) tengah malam WIB.
Sedikit lebih awal, Arsenal menyudahi pertarungan ketat dengan skor serupa di Norwegia, menghadapi tuan rumah Bodo/Glimt di Aspymra Stadion.
Baik Manchester United maupun Arsenal sama-sama superior di hadapan lawan-lawannya. Ya, para penantang itu tidak berada di level pengalaman, sejarah, dan kualitas tim yang sepadan. Begitu juga statistik akhir tetap menempatkan kedua tim itu sebagai unggulan.
Tengok saja Manchester United. Bermain di hadapan pendukung sendiri dan bisa mencatatkan penguasaan bola hingga 78 persen berbanding 22 persen.
Setan Merah mampu melepaskan 34 percobaan dengan 13 di antaranya mengenai sasaran. Bandingkan dengan tim tamu, klub dari negara mungil bernama Siprus, yang tertekan sepanjang pertandingan dan tidak diberikan ruang untuk menciptakan peluang.
Omonia tiga kali melakukan percobaan ke gawang tuan rumah dan hanya sekali yang masuk kategori "on target."
Kalau demikian, mengapa The Red Devils begitu kewalahan untuk mencetak lebih dari satu gol? Apakah gol semata wayang itu adalah hasil yang adil bagi kedua tim?
Tentu saja tidak. United pantas kecewa dengan kemenangan tipis itu. Mereka setidaknya bisa mencetak lebih dari satu gol.
Pelatih Erik ten Hag sesungguhnya sudah menyiapkan tim terbaik. Ia hanya melakukan tiga perubahan dalam "line-up" seperti saat mengalahkan Everton 2-1 pada akhir pekan lalu.