Apakah ada kandungan gizi tinggi dalam hidangan penutup? Justru kaya gula. Surplus gula itu jelas berdampak buruk.
Sebagai ganti makanan penutup di atas, kita bisa memilih buah segar, yogurt, atau cokelat hitam sebagai alternatif yang lebih rendah gula tambahan dan tetap bisa memenuhi rasa manis di mulut Anda.
Ketiga, apakah Anda salah seorang yang cermat dalam membeli makanan atau minuman kemasan? Apakah Anda selalu memperhitungkan kandungannya dengan membaca teliti setiap kemasan?
Penting memeriksa label dalam setiap makanan atau minuman kaleng. Tujuannya, tidak hanya memastikan kedaluwarsa, juga menemukan berapa banyak kandungan gula di dalamnya.
Kita bisa memeriksa gula tambahan yang biasanya tercantum jelas di sana. Bila tidak, kita bisa memeriksa daftar bahan pembentuknya dari unsur-unsur yang mengandung gula. Terkadang tidak mudah karena mengandung nama-nama yang terlihat asing.
Ada anjuran sebaiknya menghindari makanan kaleng yang memiliki gula, apalagi dalam jumlah tinggi, dalam daftar komposisinya. Baiknya memilih produk dengan kadar gula tambahan sangat rendah, atau lebih bagus, tanpa gula tambahan.
Apakah jenis ini bisa kita temukan dengan mudah di pasar Tanah Air? Apakah tersedia pilihan makanan atau minuman di pasaran yang bebas gula tambahan?
Keempat, adakah solusi bila susah "move on" dari asupan gula yang diandalkan untuk meningkatkan nafsu makan dan menambah berat badan?
Tentu. Diet rendah gula tambahan di satu sisi, namun bisa menggenjot tinggi protein dan serat di sisi lain. Hal ini bisa membantu mengurangi rasa lapar dan meningkatkan rasa kenyang.
Protein bisa diandalkan untuk mengurangi keinginan untuk makan atau minum serampangan. Ada penelitian, meningkatkan protein dalam makanan sebesar 25 persen bisa mengurangi keinginan ngidam hingga 60 persen.
Memperbanyak makanan kaya protein seperti daging, ikan, telur, kacang-kacangan, alpukat, adalah beberapa contoh.