Mutiara Ayu Puspitasari mencuri perhatian di sektor tunggal putri. Pemain berusia 16 tahun ini keluar sebagai juara usai mengalahkan seniornya, Stephanie Widjaja, 21-15, 10-21, 20-22.
Sementara di ajang Indonesia International Challenge, tuan rumah hanya mampu menggondol tiga gelar dari sektor tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran. Sektor ganda putra dimenangi Jepang.
Tidak ada wakil tunggal putra Indonesia yang bertahan hingga partai pamungkas. Gelar juara sektor ini dimenangi wakil Taiwan, Lin Kuan-Ting usai membungkam pemain Jepang, Keita Makino dalam tiga set, 14-21, 21-14 dan 21-14.
Sektor ganda campuran konsisten berprestasi di tiga ajang dalam dua minggu belakangan. Kali ini podium tertinggi ditempati Akbar Bintang Cahyono/Marsheilla Gischa Islami. Unggulan teratas ini memenangi pertarungan menghadapi rekan senegara, Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil, 21-17, 14-21 dan 21-16.
Anggia Shitta Awanda/Putri Larasati yang tidak diunggulkan malah keluar sebagai pemenang setelah memenangi pertandingan dramatis menghadapi sesama pasangan non-unggulan dari Taiwan. Sung Yu-Hsuen/Wang Szu-Min, 21-19 dan 22-20.
Berry Angriawan/Rian Agung Saputro yang sudah kaya pengalaman gagal menggapai klimaks. Keduanya tak berkutik di tangan wakil Negeri Sakura, Takumi Nomura/Yuichi Shimogami, 16-21 dan 15-21 setelah bertarung 35 menit.
Modal ke Kejuaraan Dunia
Bila pekan lalu Mutiara Ayu bersinar, kali ini Ester Nurumi Tri Wardoyo yang mencuri perhatian. Pemain muda asal Papua itu memenangi pertarungan atas sesama pemain muda yang diunggulkan di tempat pertama, Komang Ayu Cahya Dewi.
Ester yang adalah adik kandung pemain tunggal putra, Chico Aura Dwi Wardoyo, menang rubber set, 15-21, 21-14, dan 21-15 dalam waktu lebih dari satu jam.
Bagi Ester kemenangan ini sangat penting. Ini adalah gelar pertama bagi pemain berusia 17 tahun itu di level senior.