Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Kevin Sanjaya dan Herry IP Akhirnya Berdamai, Saatnya Menatap Denmark Open, dan Kans ke BWF World Tour Finals 2022

30 September 2022   17:13 Diperbarui: 1 Oktober 2022   17:01 1265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabar gembira bagi penggemar badminton Tanah Air. Kisruh antara Kevin Sanjaya Sukamuljo dan sang pelatih, Herry Iman Pierngadi atau Herry IP akhirnya reda. Dalam beberapa hari terakhir, sejak awal pekan ini, konflik ini menjadi santapan publik.

Seperti petir di siang bolong keretakan hubungan di antara keduanya membuat banyak pihak terkejut. Tidak sedikit yang memprediksi bakal ada skenario buruk yang terjadi, setelah masing-masing pihak bersikukuh untuk tidak mau bekerja sama. Kevin tak mau lagi ditangani pelatih berjuluk Naga Api itu. Demikian juga sebaliknya.

Setelah hampir sepekan drama tersebut berkembang menjadi bola liar, akhirnya sesuatu yang sungguh diharapkan terjadi. Hari ini mereka berdamai, dimediasi oleh PBSI. Rekonsiliasi sudah terjadi. Mereka pun kembali berlatih bersama. 

Itulah jalan penyelesaikan yang paling diinginkan. Tidak ada kata perpisahan. Sebaliknya, kedua pihak secara tulus meminta maaf. Sikap legawa yang sungguh meneduhkan dan patut diacungi jempol.

Melansir cnnindonesia.com (30/9/2022), kabar baik ini dipertegas dalam konferensi pers virtual yang diinisiasi PBSI pada Jumat pagi ini.

"Pertama terima kasih sudah dimediasi sama Ketua PBSI, Pak Agung Firman, Pak Alex [Tirta, Ketua Harian PBSI]. Sebenarnya masalah ini tidak besar, karena media aja yang membesarkan. Saya sama Kevin sudah lama dan saya anggap sebagai anak," tandas Herry IP.

Herry IP di antara The Minions dan The Daddies: Instagram @herry_ip via tribunnews.com
Herry IP di antara The Minions dan The Daddies: Instagram @herry_ip via tribunnews.com

Herry IP pun dengan besar hati meminta maaf kepada Kevin dan menegaskan persoalan ini sudah selesai.

"Memang saya kalau ada salah saya minta maaf sama Kevin, kemarin sudah clear. Kalau ada kata-kata saya yang membuat Kevin tidak nyaman saya minta maaf," sambung Herry IP.

Hal senada dikatakan Kevin. Di hadapan berbagai pihak yang hadir secara daring, Kevin juga melontarkan permintaan maaf.

"Selamat siang, pertama saya minta maaf apa yang sudah terjadi. Kita sudah ngobrol dan ketemu menyelesaikan masalah ini. Dari sisi saya mau minta maaf kalau saya ada salah dan sebagainya," beber Kevin.

Menegaskan kabar ini di Instagram resminya, PBSI membagikan potret kebersamaan di Cipayung, tempat Pelatnas berada.

Tampak Kevin bersama Herry IP didampingi pelatih ganda putra lainnya, Aryono Miranat serta dua petinggi PBSI yakni Ketua Umum Agung Firman dan Alex Tirta selaku Ketua Harian.

Pada foto berbeda tampak suasana penuh keakraban antara kedua pelatih di antara sejumlah pemain ganda putra. Terlihat jelas wajah-wajah ceria dan semringah di bawah sorot lampu kamera dengan latar belakang gedung-gedung tinggi yang ditelan malam.  

"PBSI memiliki peranan dan tanggung jawab penting untuk menjaga dan melindungi para pemain dan pelatih untuk bisa tetap fokus berprestasi demi Merah-Putih." Begitu petikan keterangan pada kedua foto tersebut.

Caption lanjutan seperti menegaskan bahwa konflik yang terjadi dalam beberapa hari terakhir tidak sampai meruntuhkan soliditas sektor ganda putra.

"Kepedulian, kebersamaan dan kekompakan tim pelatih dan pemain sektor ganda putra tetap terjaga. Salut!"

"Terima kasih untuk semua pencinta bulutangkis Indonesia. Mari dukung terus kami untuk membanggakan negeri," tutup petikan itu.

Menatap Denmark Open 2022

Pemandangan yang terjadi ini adalah harapan semua pihak, terutama para pencinta bulutangkis Indonesia. Perbedaan sikap yang bisa diselesaikan secara damai tanpa membuat hubungan di antara Kevin dan Herry IP putus.

Permintaan maaf yang sudah terlontar tentu perlu didukung dengan kerendahan hati untuk belajar dari pengalaman.

Harapannya, situasi serupa tidak terjadi lagi. Dan bila sampai tak terhindarkan, maka jalan terbaik adalah menyelesaikan secara personal tanpa harus mengumbar ke publik.

Penting untuk menjalin komunikasi yang intensif dan penuh keterbukaan agar setiap persoalan bisa diatasi segera dan setiap perbedaan bisa dicarikan jembatan penyelesaian.

Bukan rahasia lagi, bila sudah menjadi konsumsi publik maka soal yang sederhana bisa menjadi semakin pelik. Baiklah ketika terjadi sesuatu perlu untuk segera disikapi sebelum menjadi semakin besar. Setiap masalah yang dipendam bakal menjadi bom waktu yang tinggal menunggu waktu dan pemicu untuk meledak.

Tidak hanya itu. Pihak PBSI pun bisa menjadikan hal ini sebagai pelajaran. Memantau perkembangan setiap sektor secara detail dan teratur, termasuk setiap riak-riak dan dinamika yang berpotensi menjadi masalah.

Setelah ini, Kevin dan Herry IP harus menata hati dan sikap untuk kembali bekerja sama. The Minions harus kembali sebagai pasangan yang padu di bawah arahan coach Naga Api.

Jangan sampai persoalan ini masih menyisahkan bekas yang bisa menghambat rencana mereka. Saat ini The Minions menjadi sorotan setelah kehilangan takhta ranking satu dunia yang kini direbut Takuro Hoki/Yugo Kobayashi asal Jepang.

Tak sampai berapa lama setelah lengser ke urutan kedua, posisi The Minions kembali melorot satu tangga. Mereka didepak pasangan peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 asal Taiwan, Lee Yang/Wang Chi Lin.

Tentu, penurunan peringkat ini didasari oleh penampilan mereka dalam setahun bahkan dua tahun terakhir. Sepanjang tahun ini, mereka belum bisa mengembalikan performa terbaik seperti saat merajai ganda putra dengan penampilan yang konsisten sejak 2017 hingga 2019.

Cedera yang dialami Sinyo, sapaan Marcus Gideon turut memperumit keadaan. Keduanya berusaha bangkit setelah operasi Sinyo berjalan lancar dan pemulihan berjalan cepat. Namun, untuk kembali ke versi terbaik, sepertinya tidak mudah.

Di sisi berbeda, persaingan di sektor ganda putra semakin ketat. Pasangan-pasangan lain sepertinya sudah memahami karakter permainan The Minions dan menemukan cara untuk menaklukkan mereka.

Bila The Minions tidak berada dalam performa terbaik maka peluang lawan untuk mengalahkan mereka terbuka lebar.

Penurunan prestasi ini pasti bukan akhir dari segalanya. Usia Kevin masih muda. Begitu juga Koh Sinyo.

Kesempatan mereka untuk kembali ke jalur positif terbuka lebar. Saat ini jarak poin di tiga pasangan teratas tak terpaut jauh.

Hugo/Kobayashi mengemas 102,050 poin. Lee/Yang terpaut sekitar 3,500 poin di belakangnya. The Minions mengumpulkan 97,727 poin. Artinya, The Minions butuh tak kurang dari 4,300 poin untuk kembali ke posisi teratas.

Jalan The Minions kembali menduduki takhta ganda putra dimulai di seri Eropa dengan Denmark Open sebagai pembuka.

Turnamen level Super 750 itu akan digelar di Odense, 18-23 Oktober. Hampir semua pasangan top ambil bagian.

The Minions diunggulkan di tempat kedua, di belakang Hugo/Kobayashi. Hasil undian menempatkan mereka di "pool" berbeda.

The Minions yang menempati bagan bawah akan menghadapi Akira Koga/Taichi Saitao, pasangan non unggulan dari Jepang. Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin atau Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen, unggulan enam sekaligus andalan tuan rumah berpeluang menantang The Minions di perempat final.

Setelah itu, masih ada French Open yang digelar sepekan berselang, 25-30 Oktober di Paris. Turnamen yang selevel dengan Denmark Open itu adalah turnamen level atas terakhir sebelum BWF World Tour Finals.

Di antaranya ada dua turnamen Super 300 yakni HYLO Open di Saarbrucken, Jerman (1-6 November) dan Australia Open di Sydney (15-20 November).

Kans ke Turnamen Pamungkas

BWF World Tour Finals adalah pamungkas kalender BWF World Tour saban tahun. Kali ini digelar di Guangzhou, China.

Pertama kali sejak 2019, China kembali menjadi tuan rumah turnamen bulu tangkis internasional. Seperti biasa, BWF World Tour Finals yang akan digelar pada 14-18 Desember 2022 menyajikan hadiah menggiurkan yakni 1,5 juta USD.

Stadion Tianhe akan menjadi panggung pertarungan delapan pemain dan pasangan terbaik di setiap sektor. Sebelumnya Guangzhou juga jadi tuan rumah turnamen penutup itu pada edisi 2018 dan 2019.

Sayangnya, dua turnamen akbar tepat sebelum turnamen penutup terpaksa dibatalkan. Victor China Open Super 1000 yang sedianya digelar di Changzhou (29 November-4 Desember) dan Fuzhou China Open di Fuzhou (6-11 Desember).

Dengan demikian, dua turnamen di Eropa itu menjadi kesempatan terakhir bagi para pemain top untuk berburu tiket ke Guangzhou. Tidak terkecuali bagi Marcus/Kevin.

Patut diakui kans The Minions pentas di Guanzhou begitu tipis. Ranking  "race to Guangzhou" keduanya masih berada di luar delapan besar, bahkan tak berada di lingkaran 16 besar.

Ditambah lagi saat ini sudah ada tiga pasang ganda putra yang berada di delapan besar, bahkan menghuni empat besar.

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dengan 76,550 poin berada di urutan pertama, disusul Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dengan 62,320 poin di urutan kedua.

Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana berada di urutan keempat dengan 47,640 poin, terpaut tipis dari Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen di posisi ketiga.

Sebenarnya, di luar delapan besar, Indonesia masih memiliki satu wakil lagi yakni Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang menempati ranking ke-11 dengan 37,640.

Ranking ganda putra
Ranking ganda putra "race to Guanzghou": bwfbadminton.com

The Babies terus menempel Choi Sil Gyu/Kim Won Ho (Korea Selatan/39,710 poin) dan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia/43,680).

Mustahil satu negara mengirim lebih dari dua pasang atau wakil di masing-masing nomor. Jadi pertarungan mendapat dua tiket ke Guangzhou di sektor ganda putra akan ketat.

Indonesia berpeluang besar menempatkan dua wakil, begitu juga Malaysia dengan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi dan Goh Sze Fei/Nur Izzuddin yang kini berada di posisi kelima dan keenam.

Slot lainnya akan coba dipertahankan oleh Hoki/Kobayashi dan Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi dari China.

Apakah pintu The Minions tampil di Guangzhou sudah benar-benar tertutup? Seandainya gagal pentas di sana, paling penting bagi mereka adalah kembali membangun mental dan kepercyaan diri yang tengah terkoyak. Menata permainan agar bisa kembali ke bentuk terbaik.

Target besar sedang menanti yakni memulai pertarungan untuk memperebutkan poin menuju Olimpiade Paris 2024 yang akan dimulai awal tahun depan.

Seperti kita tahu, sehebat-hebatnya The Minions, emas Olimpiade dan Kejuaraan Dunia masih belum sanggup mereka raih.

Semoga setelah melewati badai perseteruan dan ujian turun takhta setelah lima tahun berkuasa membuat The Minions menjadi lebih tangguh.

Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun