Mengetahui dirinya dikritik secara terbuka, Kevin pun meradang. Kevin berdalih hal seperti itu seharusnya dibicarakan secara langsung kepada mereka, bukan malah diumbar ke khalayak.
Rupanya ini menjadi puncak kemarahan Kevin. Ia pun tak segan meluapkan kekecewaan yang dipendam selama ini. Mulai dari sikap yang ditunjukkan Herry IP saat keduanya belum menjadi siapa-siapa.
Herry IP dianggap meremehkan mereka. Sang pelatih lebih memilih mengorbitkan Angga Pratama/Ricky Karanda di dua pertandingan di Eropa dan China Open sebagai bagian dari race to Olympics 2016.
Bongkar-bongkar tabiat pun terjadi. Kevin tak hanya bicara soal permintaan Herry IP agar keduanya dengan sengaja mengalah pada Angga/Ricky di partai puncak India Open 2016, final superseries pertama mereka. Ia juga menyinggung kehadiran Herry IP saat latihan serta berbagai hal yang bertolak belakang dengan pernyataannya kepada media.
Dari sini bisa disimpulkan, masalah Kevin dan Herry IP sebenarnya sudah berlangsung lama. Mereka berusaha menutup rapat urusan internal mereka dari sorotan media dan dibungkus dengan prestasi demi prestasi.
Sayangnya, ketika performa The Minions sedang menurun, mereka menjadi pusat sorotan bahkan kritik, rupa gunung es itu pun terlihat jelas. Seperti bom waktu yang sudah saatnya meletus.
Sejumlah pelajaran
Kita tentu perlu membaca persoalan ini secara adil. Masing-masing pihak sudah berbicara ke publik. Mereka menggambarkan apa yang sesungguhnya terjadi. Masyarakat luas pun mulai memberikan penilaian, yang tidak sedikit bakal bersifat subjektif.
Alih-alih mencaritahu apalagi mencari-cari kesalahan salah satu atau keduanya untuk membuat urusan semakin rumit, ada baiknya mengambil pelajaran.
Pertama, memang benar mempertahankan prestasi itu lebih sulit ketimbang merebutnya. Setelah lima tahun merajai ganda putra, tiba saatnya The Minions untuk turun takhta.
Bisa jadi ini adalah kesempatan yang tepat bagi mereka untuk kembali mengukur diri. Cedera yang mendera Sinyo ikut mempengaruhi penampilan mereka. Dalam situasi seperti ini, keduanya memang benar-benar ditantang ketika kehilangan "status quo".