Di sisi lain, tidak semua negara di Asia bernasib seperti Indonesia. Hanya 16 tim terpilih yang berhak tampil. Indonesia patut bersyukur karena menuai hasil yang lebih baik dari sejumlah negara tetangga seperti Malaysia atau Singapura, dan tidak harus menanti dengan penuh kecemasan seperti Thailand.
Posisi Indonesia dalam hal ini sejajar dengan negara-negara top di Asia seperti Arab Saudi, Qatar, Jepang, Jordania, Korea Selatan, Oman, Tajikistan, dan Iran sebagai jawara di masing-masing grup. Indonesia, satu-satunya negara ASEAN yang menyandang status tersebut.
What's Next?
Apakah kemenangan itu adalah akhir segalanya? Tentu tidak. Apakah kita cukup berpuas diri dengan hasil tersebut? Jelas tidak.
Hasil positif di babak penyisihan adalah salah satu anak tangga yang mengantar tim Indonesia ke putaran final. Itulah medan pertarungan berikut yang harus dihadapi dan ditaklukkan.
Jangan sampai kita merasa cukup, lantas berpuas diri dengan hasil tersebut. Kita memang punya alasan untuk merayakan kemenangan saat ini. Namun, jangan sampai kita larut, apalagi hanyut dalam euforia.
Masih ada pekerjaan rumah yang harus dibenahi. Masih ada pekerjaan besar yang harus dilaksanakan. Mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk berlaga di putaran final yang akan berlangsung di Uzbekistan pada 1-18 Maret 2023 nanti.
Persaingan di putaran final akan lebih sulit. Kita bisa mulai memproyeksi calon lawan nanti. Dari hasil pembagian pot, Indonesia sementara ini berada di pot tiga bersama Yordania, China, dan Vietnam.
Indonesia berpeluang pindah ke pot 2 yang saat ini sudah diisi Jepang dan Tajikistan. Hal itu terjadi jika dan hanya jika Australia dan Thailand gagal lolos.
Australia baru akan memainkan pertandingan kualifikasi Grup H pada pertengahan Oktober nanti. Sedangkan, nasib Thailand tidak lagi berada di tangannya.
Thailand finis sebagai runner-up Grup G dengan enam poin, kalah "head to head" dari Oman yang berhak menyandang status jawara grup.