Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Derbi Madrid, Tarian Vinicius Jr, dan Perlawanan pada Rasisme

19 September 2022   15:23 Diperbarui: 20 September 2022   10:30 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vinicius Junior saat merayakan gol ke gawang lawan. (Foto: AFP/Javier Soriano via kompas.com)

Semua bermula sepekan lalu di Santiago Bernabeu. Tepatnya, Minggu, 11 September 2022 malam WIB. Usai membobol gawang Real Mallorca di pekan kelima LaLiga 2022/2023 di menit ke-72, Vinicius Junior merayakannya dengan menari di pinggir lapangan.

Itu adalah gol ketiga bagi Madrid yang berhasil bangkit dari ketertinggalan setelah Vedat Muriqi menjebol gawang Thibaut Coutois di menit ke-35. Federico Valverde, Rodrygo, dan Antonio Rudiger kemudian melengkapi kemenangan Madrid 4-1.

Ternyata selebrasi pemain depan bernama lengkap Vincius Jos Paixo de Oliveira Jnior itu menjadi buah bibir.  Agen sepak bola Spanyol, Pedro Bravo mengungkapkan antipatinya ke publik dalam sebuah siaran langsung.

Tanpa tedeng aling-aling, Pedro meminta pemain 22 tahun itu agar lebih menghormati lawan. Tidak sampai di situ. Ia berharap Vini berhenti menari karena menari seperti itu lebih tepat dibuat di Brasil.

Sebaliknya, "Di Spanyol, Anda harus menghormati saingan dan berhenti bermain monyet."

Bukannya mengundang simpati luas, Vini Jr justru kembali menjadi sasaran pelecehan saat derbi Madrid, Senin (19/9/2022) dini hari WIB.

Menukil Dailymail.co.uk, sejumlah pendukung Atletico Madrid meneriakan pelecehan rasis saat hendak memasuki Estadio Wanda Metropolitano.

Teriakan sekelompok fan tuan rumah itu jelas-jelas menghina. "Vinicius adalah monyet." Begitu teriakan mereka.

Tidak sampai di situ. Serangan terhadap pemain internasional Brasil itu juga muncul dalam wujud boneka rasis yang diperlihatkan seorang pendukung Atletico.

Pelecehan rasial juga terjadi di lapangan pertandingan saat Vini Jr merayakan gol rekan senegara Rodrygo di menit ke-18.

Gol yang menandai dominasi Madrid atas rival sekota itu dengan kemenangan 2-1. Satu gol lainnya dicetak Federico Valverde di menit ke-36, sebelum Mario Hermoso mencetak gol hiburan bagi tuan rumah di menit ke-83.

Melawan Rasisme

Apa yang dialami Vini Jr jelas tindakan rasisme.  Menyerang seseorang karena ia berbeda. Komentar Bravo adalah pemantik perilaku tak terpuji yang sesungguhnya bukan hal baru di dunia sepak bola.

Sudah banyak cerita seorang pemain dilecehkan baik oleh sesama pemain maupun para pendukung karena perbedaan warna kulit. Bentuk pelecehan pun macam-macam. Mulai dari hinaan verbal hingga aksi melempar pisang ke lapangan pertandingan.

Apa pun bentuknya, setiap perilaku yang menyudutkan pihak lain karena berbeda warna kulit, suku, ras, dan asal-usul adalah tidak terpuji. Sudah seharusnya tindakan-tindakan seperti itu lenyap dari dunia olahraga yang mengedepankan sportivitas dan kemajemukan.

Nyatanya, perang melawan rasisme masih menjadi cita-cita yang entah kapan akan berakhir. Lantas, adakah cara terbaik untuk memeranginya?

Madrid sudah mengambil sikap. Pihak klub mengutuk tindakan rasis dan xenofobia atau kebencian akan sesuatu yang asing dalam setiap segi kehidupan.

"Real Madrid menolak semua jenis perilaku rasis dan xenofobia di sepak bola, olahraga, dan kehidupan secara umum, seperti komentar yang dibuat dalam beberapa jam terakhir kepada pemain kami Vinicius Junior," demikian pernyataan Real Madrid.

Sebelum laga derbi, pelatih Madrid, Carlo Ancelotti malah menunjukkan sikap abu-abu.

Di satu sisi, ia mendukung pernyataan klub dan Vini. Di sisi lain, ia memastikan masalah tersebut belum dibicarakan di ruang ganti. Mereka masih fokus membicarakan sepak bola, terutama pertandingan penting antarrival sekota.

"Masalah ini bukanlah sesuatu yang telah kami diskusikan di ruang ganti kami. Kami telah berbicara tentang sepak bola di sana. Kami belum membahasnya karena saya pikir dia sudah membahasnya dengan baik dalam pernyataannya," begitu komentar Don Carlo melansir Dailymail.co.uk.

Ancelotti seperti merasa cukup dengan pernyataan dari klub dan pemain. Selebihnya, fokuslah ke pertandingan.

Sementara itu, dukungan pada Vini muncul dari berbagai pihak. Terutama dari rekan-rekan senegara seperti Thiago Silva, Raphinha, Lucas Paqueta, Richarlison, Neymar Junior, dan Gabriel Jesus.

Pemain yang disebutkan terakhir menunjukkan dukungannya dalam selebrasi meniru Vini Jr usai meneruskan umpan silang Granit Xhaka dengan tandukan mematikan. Gol di menit ke-28 untuk membawa Arsenal memimpin 2-0.

Jesus berlari ke belakang gawang. Ia lantas menari bersama Bukayo Saka tepat di depan kamera TV.

Tak berhenti di situ. Ia juga membagi momen itu beserta cuitan dukungan di akun Twitter.  "Danca, Vini!' (Menari, Vini!)

Neymar juga memberikan dukungan pada juniornya itu di akun Instagram. Seperti Thiago, Raphina, Paqueta, dan Richarlison yang ramai-ramai membagikan foto Vini Jr di Instagram Stories, Neymar pun melakukannya dengan menambah tulisan singkat.

"Bawa bola, berdansa dan jadilah dirimu sendiri. Bahagia dengan kamu apa adanya! Teruslah ke puncak, kawan, kita bakal menari saat gol selanjutnya."

Itulah bentuk solidaritas pada Vini Jr dari rekan-rekan senegara. Cara mereka melawan rasisme dengan meminta sang pemain agar teruslah menari, baik dengan atau pun tanpa bola.

Rasisme yang sudah menahun sepertinya sulit dilenyapkan. Selama perbedaan masih mengemuka maka penilaian-penilaian sempit atas dasar superioritas golongan tertentu dan ketaksamaan adalah ancaman akan selalu terjadi.

Maka, seperti anjuran Neymar Jr, setiap orang perlu menjadi diri sendiri. Setiap pemain perlu menikmati setiap kesempatan entah di dalam maupun di luar lapangan. Jangan sampai ancaman itu membuat setiap pemain lupa merayakan golnya.

Hemat saya, selama unjuk skill dan selebrasi di arena pertandingan dilakukan secara wajar, maka tidak ada yang perlu dibenci. Para penonton hanya perlu mengapresiasi dan menikmati tanpa harus merasa tersudut.

Walau terus dihina, para pemain tak seharusnya berhenti menari. Teruslah bergoyang, Vini Jr!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun