Ancelotti seperti merasa cukup dengan pernyataan dari klub dan pemain. Selebihnya, fokuslah ke pertandingan.
Sementara itu, dukungan pada Vini muncul dari berbagai pihak. Terutama dari rekan-rekan senegara seperti Thiago Silva, Raphinha, Lucas Paqueta, Richarlison, Neymar Junior, dan Gabriel Jesus.
Pemain yang disebutkan terakhir menunjukkan dukungannya dalam selebrasi meniru Vini Jr usai meneruskan umpan silang Granit Xhaka dengan tandukan mematikan. Gol di menit ke-28 untuk membawa Arsenal memimpin 2-0.
Jesus berlari ke belakang gawang. Ia lantas menari bersama Bukayo Saka tepat di depan kamera TV.
Tak berhenti di situ. Ia juga membagi momen itu beserta cuitan dukungan di akun Twitter. Â "Danca, Vini!' (Menari, Vini!)
Neymar juga memberikan dukungan pada juniornya itu di akun Instagram. Seperti Thiago, Raphina, Paqueta, dan Richarlison yang ramai-ramai membagikan foto Vini Jr di Instagram Stories, Neymar pun melakukannya dengan menambah tulisan singkat.
"Bawa bola, berdansa dan jadilah dirimu sendiri. Bahagia dengan kamu apa adanya! Teruslah ke puncak, kawan, kita bakal menari saat gol selanjutnya."
Itulah bentuk solidaritas pada Vini Jr dari rekan-rekan senegara. Cara mereka melawan rasisme dengan meminta sang pemain agar teruslah menari, baik dengan atau pun tanpa bola.
Rasisme yang sudah menahun sepertinya sulit dilenyapkan. Selama perbedaan masih mengemuka maka penilaian-penilaian sempit atas dasar superioritas golongan tertentu dan ketaksamaan adalah ancaman akan selalu terjadi.
Maka, seperti anjuran Neymar Jr, setiap orang perlu menjadi diri sendiri. Setiap pemain perlu menikmati setiap kesempatan entah di dalam maupun di luar lapangan. Jangan sampai ancaman itu membuat setiap pemain lupa merayakan golnya.
Hemat saya, selama unjuk skill dan selebrasi di arena pertandingan dilakukan secara wajar, maka tidak ada yang perlu dibenci. Para penonton hanya perlu mengapresiasi dan menikmati tanpa harus merasa tersudut.