Salah satu pertandingan menarik fase grup Liga Champions 2022/2023 akan tersaji di Allianz Arena, Rabu (14/9/2022) dini hari WIB. Tuan rumah Bayern Muenchen akan menjamu Barcelona di laga kedua penyisihan Grup C.
Pertandingan ini sungguh penting bagi kedua tim. Di satu sisi, ini menjadi kesempatan bagi mereka untuk mendulang poin demi menjaga harapan ke babak grup mewakili grup "neraka."
Kedua tim sukses mendulang kemenangan di matchday pertama. Barcelona menggasak Viktoria Plzen 5-1. Sementara Bayern menumbangkan Inter Milan 2-0.
Di sisi berbeda, ini adalah laga yang sungguh menguras emosi. Barcelona memiliki kenangan buruk saat menghadapi Die Roten. Â
Mereka belum pernah menang dalam tiga pertemuan terakhir. Dua kekalahan dengan skor telak 0-3 pada laga tandang dan kandang fase grup musim 2021/2022. Â
Sebelum itu, Blaugrana dibuat malu dengan kekalahan 2-8 di babak perempat final di Lisbon, Portugal, Agustus 2020. Â Bayern tak terkalahkan sejak leg kedua semifinal 2014/2015.
Tidak hanya secara tim. Pertandingan ini akan menjadi momen reuni bagi Robert Lewandowski dan mantan timnya. Bomber asal Polandia yang baru menyebrang ke Camp Nou di musim panas ini sempat meninggalkan kekecewaan pada Bayern.
Bayern sebenarnya belum rela kehilangannya pemain yang sudah memberi mereka 344 gol dalam 375 penampilan di semua kompetisi itu.
Lewandowski bersikeras mencari tantangan baru dan siap menghadapi segala konsekuensi bersama klub yang tengah bangkit dari keterpurukan.
Bisa jadi, kepulangan Lewandowski kali ini akan diwarnai perasaan campur aduk. Ada rasa canggung menghadapi mantan klub yang sudah membesarkannya. Juga besarnya harapan untuk balas dendam sekaligus mengakhiri tren buruk timnya saat ini.
Apakah pemain depan 34 tahun itu bisa menguasai emosi, meninggalkan segala kenangan masa lalu, dan fokus membantu timnya saat ini untuk menjalankan misi penting itu? Apakah akan ada nama Robert Lewandowski di papan skor Allianz Arena?
Kans Barcelona
Bagaimana peluang Barcelona kali ini? Apakah mereka berpeluang mengakhiri rentetan hasil buruk?
Kedua tim memiliki kesempatan yang sama. Barcelona sudah menunjukkan peningkatan signifikan sejak ditangani Xavi Hernandez. Mereka mengawali musim ini dengan bagus.
Bayern bukan tim tanpa cela. Sejak awal musim, sepak terjang mereka di pentas domestik tak terlalu menggembirakan. Armada Julen Nagelsmann belum pernah menang sejak 21 Agustus.
Akhir pekan lalu, FC Hollywood diimbang VfB Stuttgart 2-2 meski sempat dua kali memimpin. Â Tiga hasil imbang (selain atas Stuttgart juga kontra Borussia Monchengladbach dan Union Berlin) dan tiga kemenangan dari 6 laga di Bundesliga, mengirim mereka ke posisi ketiga, berjarak dua angka dari Union Berlin di posisi teratas.
Sedangkan Barcelona memetik empat kemenangan dan sekali imbang dari lima laga di LaLiga. Kemenangan 4-0 di markas Cadiz Sabtu lalu sempat mengantar mereka ke puncak klasemen sebelum digeser Real Madrid dengan selisih dua angka.
Catatan ini tentu memberi Barcelona tambahan semangat dan mempertebal kepercayaan diri. Ditambah lagi, rekam jejak inferior belakangan ini membuat Barcelona kian termotivasi.
Barca musim lalu begitu terpuruk. Yang terburuk sejak gagal lolos fase grup musim 2000/2001. Itu adalah kenangan buruk yang akan selalu diingat. Kali keempat sepanjang sejarah klub gagal melewati babak penyisihan.
Barca pun harus rela turun kasta ke Liga Europa. Mirisnya, di kompetisi kasta kedua itu, mereka gagal menggapai klimaks. Tim ini tersingkir di tangan Eintracht Frankfurt di delapan besar.
Kini mereka bersemangat untuk kembali menata diri. Bersama Xavi Hernandez mereka ingin kembali menempatkan diri sebagai salah satu klub yang diperhitungkan di Eropa.
Tentu, perjalanan ke sana membutuhkan konsistensi. Ujian mereka sejak fase grup, termasuk menghadapi Bayern Muenchen. Bila mereka bisa memetik kemenangan di Jerman, maka fajar harapan tersebut mulai bersinar.
Keseriusan Barcelona mempersiapkan diri sudah terbaca dari rotasi yang dilakukan Xavi saat menghadapi Cadiz. Beberapa pemain utama sengaja diberi kesempatan sebagai pemain pengganti demi menghemat tenaga.
Ditambah Lewandowski, berikut Pedri, Ousmane Dembele, Jules Kounde dan Eric Garcia akan mengisi "starting line-up." Kondisi Sergi Roberto sudah kembali pulih dari masalah otot minor.
Skuad yang lengkap dan fit, kombinasi para pemain muda seperti Gavi dan Pedri dan para pemain berpengalaman akan menjadikan kekuatan Barcelona kali ini sungguh patut diperhitungkan.
Walau demikian, Bayern bukanlah tim yang mudah dikalahkan. Apalagi mereka akan bermain di kandang. Tanpa Kingsley Coman dan Bouna Sarr, tetap tidak akan mengurangi kekuatan mereka.
Leroy Sane dan Sadio Mane akan menjadi harapan di lini depan. Benjamin Pavard dan Lucas Hernandez akan kembali ke pertahanan.
Menurut prediksi https://www.sportsmole.co.uk/, Bayern tidak akan banyak melakukan perubahan dari skuad yang membungkam tuan rumah Inter pekan sebelumnya. Paling-paling Serge Gnabry yang akan menggantikan Coman. Sementara Mane akan beroperasi sebagai penyerang tengah.
Muenchen yang kehilangan Lewandowski namun mendapatkan Mane dari Liverpool pun ingin memperbaharui pencapaian mereka.
Musim lalu mereka kalah mengejutkan dari Villarreal di babak perempat final. Masih mengandalkan sebagian besar kekuatan musim sebelumnya, mereka kini menjemput harapan agar musim ini bisa lebih baik.
Bukan tidak mungkin mereka ingin mengulangi pencapaian musim 2019/2020, menjadi juara dengan mengalahkan klub sarat pemain bintang, Paris Saint-Germain, 1-0 di laga pamungkas. Â Barca pun menjadi ujian yang pas bagi Bayern untuk menggapai target besar itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H