Para penggemar West Ham yang memadati Stadion Olimpiade dengan lantang bernyanyi. Dari pinggir lapangan mereka menyerukan lagu "God Save the Queen" dengan penuh emosional.
Sebelum duel kontra klub Rumania, FCSB, kedua tim, baik pemain maupun ofisial, membentuk lingkaran di tengah lapangan. Dengan ban hitam di lengan, mereka pun menunduk hening.
Satu menit pembuka yang penuh haru. Seperti yang terjadi di Old Trafford, papan iklan di Stadion London juga dimatikan. Tak ada pengumuman dari pengeras suara. Lamat-lamat terdengar alunan musik klasik yang menyayat kalbu. Kemenangan 3-1 adalah sedikit pelipur lara.
Momen singkat selama 60 detik yang jelas menunjukkan rasa hormat sekaligus kehilangan.
Seperti kita tahu, penguasa terlama di Inggris ini menghembuskan nafas terakhir, Kamis (8/9/2022) pukul 12.32 siang waktu setempat, di usia 96 tahun. Penguasa tujuh dekade pergi dengan tenang di tempat bersejarah dan penuh kenangan yang selalu ia habiskan di musim panas. Balmoral, Skotlandia.
Ratu yang naik takhta pada 1952 itu sudah merasakan dan melewati berbagai periode kehidupan. Melansir bbc.com, saat-saat penting itu antara lain transisi dari kekaisaran ke persemakmuran, akhir perang dingin, hingga masuk dan keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Di bawah kendalinya, sudah ada 15 perdana menteri yang membantunya. Mulai dari Winston Churchill, lahir pada tahun 1874, hingga Mary Elizabeth Truss. Liz Truss yang baru terpilih 6 September lalu, lahir 101 tahun kemudian, tepatnya pada 26 Juli tahun 1975.
Sang penjaga gawang
Usianya hampir satu abad. Dalam satu dekade terakhir ia masih memiliki fisik yang kuat. Ia bisa menyetir sendiri meski memiliki fasilitas yang dengan sendirinya tidak mengharuskannya untuk itu.
Selain ditopang oleh gaya hidup yang sangat sehat dan penuh perhitungan, mendiang Elizabeth II ternyata sudah jatuh cinta dengan sepak bola sejak kecil.