Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Antony dan Mata Rantai Serangan Manchester United yang (Kembali) Tersambung

5 September 2022   09:01 Diperbarui: 5 September 2022   16:42 1066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang membuat Manchester United mampu memetik kemenangan 3-1 kala menjamu Arsenal di pekan keenam Liga Premier Inggris 2022/2023? 

Adakah sesuatu yang mencolok di balik penampilan Setan Merah di Old Trafford, Minggu (4/9/2022) tengah malam WIB untuk memberi lawannya kekalahan pertama musim ini, serentak gagal mengulangi catatan 6 kemenangan beruntun sejak 1947 ?

Bila kita melihat statistik keseluruhan, tim tamu sebenarnya lebih berpeluang. Mereka mendominasi laga dengan 60 persen penguasaan bola dan mampu melepaskan 16 tendangan ke gawang United.

Tidak hanya itu. Gabriel Martinelli hampir saja membungkam fan United bila golnya di menit ke-11 tak dianulir VAR. Kesempatan yang lewat itu kemudian mengubah ritme kedua tim.  

United yang berada dalam posisi tertekan kemudian tampil lebih efektif. Dari 10 percobaan tendangan, enam di antaranya mengenai sasaran. Jumlah tersebut lebih banyak dari Arsenal yang hanya mampu melepas 3 "shots on target."

Lantas, apa yang membuat penampilan United kali ini begitu efektif?

Antony Matheus dos Santos menjadi salah satu pemain yang disorot. Ia baru didatangkan beberapa hari lalu, tepat saat "deadline day". Harganya pun tidak sedikit.

Untuk mendaratkannya dari Ajax Amsterdam, United harus merogoh kocek tak kurang dari 85,5 juta poundsterling, sekaligus menjadi salah satu pemain termahal dalam sejarah klub. Banyak pro dan kontra menyertai Antony.

Sang manajer, Erik ten Hag langsung mengambil keputusan berani. Ia tak mau berlama-lama memarkir pemain internasional Brasil itu.

Menempatkan Antony dalam starting line-up menggantikan Anthony Elanga. Antony pun memaksa Jadon Sancho bergeser ke sisi kiri agar dirinya bisa menempati posisi favoritnya di sayap kanan. Antony dan Sancho mengapiti Marcus Rashford yang menjadi ujung tombak.

Sementara dua pemain senior dan salah satunya baru didatangkan, dicadangkan. Ya, Cristiano Ronaldo dan Casemiro.

Antony sadar betapa besar ekspektasi padanya. Harga selangit di usia yang masih muda, ia tetap harus bisa menjawab tantangan itu di lapangan pertandingan.

Setelah awal yang relatif tenang, Antony kemudian membuat seisi Old Trafford bergemuruh. Bermula dari skema serangan cepat, Rashford dengan jeli mengirim umpan menyasar Antony yang berhasil melewati pengawalan di sisi kanan.

Apa yang dilakukan Antony kemudian adalah repetisi dari keistimewaannya. Dengan tenang ia melepaskan tendangan melengkung rendah dengan kaki kiri andalannya. Bola kemudian melewati penjagaan Aaron Ramsdale.

Debut manis Antony memang tidak berlangsung lama. Ia kemudian ditarik keluar 13 menit setelah babak kedua bergulir. Dua menit sebelum Arsenal menyamakan kedudukan melalui Bukayo Saka, Antony berbagi kesempatan dengan Cristiano Ronaldo.

Respon positif yang dilakukan Ronaldo saat Antony keluar lapangan tidak hanya membuat pemain yang nasibnya seperti tak menentu di United itu mendapat simpati. Sikap Ronaldo itu sekaligus mencerminkan betapa Antony sukses mencuri perhatian dan rasa hormat dari berbagai pihak, langsung setelah penampilan pertama. Tidak hanya Ronaldo, semua orang pun ikut bertepuk tangan untuk Antony.

Antony merasakan awal yang indah. Ia seperti membalikkan untuk sementara berbagai pesimisme. Ia membungkam berbagai keraguan bahwa dirinya yang datang dari liga kelas dua akan butuh waktu lama untuk menyatu dengan tim dan mengenali seluk-beluk kompetisi paling kompetitif itu.

Nyatanya, Antony langsung tancap gas. Kesempatan itu datang di momen yang tepat. Menghadapi tim yang paling konsisten sejauh ini.  Satu gol yang lebih dari cukup untuk seorang pemain muda mengurai tekanan.

Antony tidak lupa berkicau di jejaring Twitter-nya usai laga. Ia seperti ingin curhat. Tidak hanya menumpahkan isi hati. Ia seakan ingin memberi harapan sekaligus target. "Itu baru permulaan!," katanya.

Mata rantai tersambung

Memang ini baru permulaan bagi Antony. Perjalanannya di Liga Inggris baru dimulai. Ia masih harus membuktikan bahwa dirinya bisa konsisten atau malah lebih cemerlang. Tidak hanya memberi kesan di laga pertama saja. Hari-hari selanjutnya adalah perjuangan.

Antony harus bekerja keras untuk meningkatkan kebugaran. Ten Hag tahu pemain itu belum sepenuhnya fit setelah melewatkan sejumlah latihan pra-musim karena cedera.

Ia pun pasti menuntut Antony untuk menopang kecepatan dan kecakapannya mengolah bola dan memberi tekanan dengan stamina prima. Kaki "beludru"nya itu hanya bisa berfungsi baik bila ia memiliki cukup energi.

Antony yang sukses dalam debutnya membuat Ten Hag bisa bernapas lega. Manajer asal Belanda itu menunjukkan bahwa pilihan dan keputusannya, baik mendatangkan Antony maupun meletakannya dalam tim, langsung terlihat hasilnya.

PR Antony selanjutnya, menukil manchestereveningnews.com, sudah ditegaskan sang pelatih. "Anda bisa melihat potensinya, dia harus bekerja keras untuk mendapatkannya. Intensitas Liga Premier akan tinggi dan menjadi tantangan baginya, tetapi kami telah melihat potensinya hari ini, sangat bagus dia mencetak gol pertama."

Bukan Antony sendiri yang menjadi pusat atensi di laga ini. Bukan ia semata yang pantas disebut. Semua pemain United layak mendapat kredit untuk poin sempurna kali ini.

Dengan tanpa meremehkan peran para pemain lain, beberapa nama ini tak bisa dinafikan. Mereka adalah Marcus Rashford, Christian Eriksen, dan Bruno Fernandes.

Rashford mencetak dua gol dan satu asis. Bruno, bersama Eriksen dua belahan dari jantung dari permainan United dengan kemampuannya membelah pertahanan sehingga memungkinkan Rashford untuk membalikkan kedudukan.

Eriksen kemudian menunjukkan magisnya. Umpan akurat pemain senior Denmark itu memungkinkan Rashford kembali melihat namanya dua kali tercatat di papan sekor setelah terakhir kali melakukannya pada Desember 2020.

Patut digarisbawahi, walau Antony dan Rashford mencetak gol, bahkan yang kedua mencetak brace, "man of the match" di laga ini tetaplah Eriksen.

Eriksen adalah pusat kreativitas tim. Ia paham betul bagaimana mengorkestrasi tim dan memanfaatkan setiap kesempatan untuk memberi keuntungan kepada tim. Para pemain depan seperti terlayani dengan baik.

Situasi ini menunjukkan bahwa mata rantai serangan yang selama ini hilang dari United kembali tersambung. Empat kemenangan beruntun setelah menggasak Liverpool, Southampton dan Leicester, usai dua laga awal kontra Brighton dan Brentford yang memalukan adalah isyarat positif yang patut disambut para penggemar dengan optimis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun