Â
Dari 13 wakil yang diutus, 11 di antaranya berhasil melaju ke babak 16 besar Japan Open 2022. Sayangnya, jumlah itu kemudian berkurang drastis dengan lima wakil tersia di babak delapan besar.
Turnamen Super 750 yang digelar di Maruzen Intec Arena, Osaka itu, seperti kurang bersahabat bagi skuad Indonesia.
Jonatan Christie yang menjadi unggulan tujuh harus takluk dari wakil tuan rumah, Kenta Nishimoto melalui pertarungan tiga gim, 21-15 13-21 dan 18-21.
Jojo, begitu pemain tunggal putra kelahiran Jakarta itu disapa, sebenarnya memiliki keunggulan. Selain ranking dunia lebih baik, ia juga unggul "head to head."
Jojo memenangi pertemuan sebelumnya di babak 16 besar Malaysia Open 2022, 21-18 dan 21-17, serentak membuat pemain ranking 8 BWF itu memimpin 7-5 dalam skor pertemuan atas Kenta, pemain yang saat ini berperingkat 21 BWF.
Jojo memang harus kembali mendapatkan keyakinan setelah di pekan sebelumnya menderita kekalahan dramatis. Kepercayaan dirinya harus kembali dipupuk. Konsistensinya harus kembali ke titik semula.
Sejumlah wakil lainnya dijegal para pemain Korea Selatan dan China. Sektor andalan pun harus kehilangan sejumlah jagoan, seperti di nomor ganda putra dengan tersingkirnya empat wakil sekaligus.
Satu-satunya wakil ganda campuran, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari harus mengakui keunggulan unggulan empat yang menyumbang medali emas bagi China di Olimpiade Tokyo 2020, Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping, 13-21 dan 18-21.
Wakil negeri Tirai Bambu lainnya, Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi memupuskan harapan juara All England 2022, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, juga dua gim, 20-22 dan 18-21.
The Daddies yang merupakan finalis Kejuaraan Dunia BWF 2022 pekan lalu, pun setali tiga uang. Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menelan pil pahit saat menghadapi pasangan China, Liang Wei Keng/Wang Chang. Unggulan tiga itu pun takluk straight set, 18-21 dan 16-21.
Hasil negatif juga dialami Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Unggulan teratas ini menyerah dari Kim Gi Jung/Kim Sa Rang. Pasangan senior Korea itu berhasil memenangkan pertarungan rubber game yang berlangsung ketat selama satu jam dengan skor akhir, 17-21 21-17 dan 26-24.
Bagi Minions, kegagalan ini membuat mereka belum juga kembali ke jalur prestasi sejak "comeback" pekan lalu di tengah perjuangan Marcus Gideon mendapatkan kembali kondisi terbaik usai menjalani operasi engkel di Portugal, April lalu.
Pasangan Negeri Ginseng berikutnya yang memberi kekalahan bagi ganda putra Merah-Putih adalah Choi Sol Gyu/Kim Won Ho. Pasangan non-unggulan ini berhasil meredam agresivitas dan semangat Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang di pertandingan sebelumnya sukses menyingkirkan unggulan dua dari Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.
Bila laga sebelumnya, pasangan yang dijuluki The Babies itu mampu membuat juara dunia 2021 tak bisa berkutik sehingga menyerah dua gim 21-14 dan 21-17 dalam waktu 38 menit, tidak demikian saat menghadapi  Choi/Kim.
Choi/Kim sebaliknya bisa membuat The Babies tampil antiklimaks. Kalah dua gim 15-21 dan 13-21 juga dalam waktu tak sampai 40 menit.
Apakah The Babies terlalu jemawa? Entahlah. Yang pasti, sektor ganda putra kini hanya memiliki satu harapan.
Dikepung China
Baru memasuki babak perempat final, Indonesia kini menggantungkan harapan pada lima wakil. Sektor ganda campuran tidak memiliki wakil. Tiga sektor lain masing-masing menggantungkan harapan pada satu wakil terakhir, sementara ganda putri masih mempunyai dua harapan.
Namun, perjalanan mereka akan semakin berat. Sektor ganda putri, tunggal putri, dan ganda putra akan diuji para pemain China.
Gregoria Mariska Tunjung akan meladeni Chen Yu Fei. Jorji yang kini berada di posisi 23 BWF terlihat inferior di hadapan pemain yang kini berada di urutan 3 dunia.
Selain tertinggal dalam ranking dunia, Jorji pun baru sekali menang atas Chen dalam empat pertemuan mereka.
Dua laga terakhir, masing-masing di Kejuaraan Dunia 2018 dan Kejuaraan Asia 2019 menjadi milik Chen.
Jorji tetap memiliki harapan. Statistik yang kurang berpihak padanya tidak menjadi alasan untuk menyerah sebelum bertanding.
Pemain kelahiran Wonogiri 23 tahun silam bermain baik dalam dua laga awal. Ia tampil lepas setelah mampu mengurai dan melepas berbagai beban dan ekspektasi yang selama ini membelenggunya. Versi terbaiknya pun mulai terlihat.
Di sisi lain, Jorji dan Chen sudah lama tidak bersua. Setidaknya ada jeda sekitar tiga tahun yang membuat Jorji bisa semakin melupakan sejenak masa lalu itu dan mengeluarkan permainan terbaiknya.
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti juga diuji jagoan China. Pasangan yang sempat berpisah setelah salah satunya harus kembali dengan pasangan lama di Kejuaraan Dunia 2022 akan kembali menghadapi Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.
Chen/Jia adalah unggulan sekaligus ganda putri terbaik saat ini. Walau begitu, Apri/Fadia tak perlu terlalu risau. Sebab, skor pertemuan mereka kini sama kuat 1-1 dengan pertandingan terakhir menjadi milik Apri/Fadia.
Apri/Fadia yang belum lama berpasangan langsung tancap gas. Meraih sejumlah gelar dengan menjadi pembunuh para raksasa. Chen/Jia pun sudah pernah merasakan sakitnya dikalahkan pasangan muda itu.
Itu terjadi di perempat final Malaysia Open 2022. Apri/Fadia yang di turnamen ini ditempatkan sebagai unggulan kedelapan, menang rubber game, 14-21 21-13 dan 21-16.
Bagi Apri/Fadia kemenangan itu sekaligus balas dendam atas kekalahan mereka di pertemuan pertama yang terjadi belum lama berselang yakni di babak final Indonesia Masters 2022 dengan skor 18-21 dan 12-21.
Lantas, siapa paling berpeluang merebut kemenangan di pertemuan ketiga ini?
Balas Dendam
Tiga wakil lainnya pun akan menghadapi lawan yang tak mudah. Fajar Alfian/Muhammad Rian memiliki kesempatan untuk melangkah ke babak semifinal sekaligus menebus hasil minor yang diraih The Daddies atas Liang Wei Keng/Wang Chang di babak sebelumnya.
Selain modal penampilan yang lebih konsisten dan ranking dunia yang jauh lebih tinggi, Fajar/Rian juga sudah memberi pasangan ranking 88 BWF itu kekalahan di pertemuan pertama mereka belum lama ini di final Indonesia Masters 2022 dengan skor 21-10 dan 21-17.
Fajar/Rian tetap harus waspada. Kemenangan atas The Daddies dan kekalahan di perjumpaan sebelumnya akan memotivasi dan melipatgandakan semangat juang lawan.
Pasangan ganda putri muda Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi akan menghadapi wakil Korea Selatan, Jeong Na Eun/Kim Hye Jeong. Ini akan menjadi perjumpaan pertama Febriana/Amalia menghadapi sang lawan yang kini bertengger di posisi 10 besar BWF.
Setelah Ginting dan Jojo tersisih, Chico Aura Dwi Wardoyo kini menjadi wakil semata wayang tunggal putra. Chico akan menghadapi Kenta Nishimoto.
Duel antara ranking 35 versus 21 untuk menandai perjumpaan pertama mereka. Walau memiliki ranking dunia sedikit lebih rendah, Chico seharusnya bisa mengatasi tekanan dari wakil tuan rumah.
Pemain kelahiran Papua itu punya kesempatan dan modal. Mengalahkan Kento Momota, senior Kenta di babak 32 besar, 21-15 dan 22-20, plus sudah pernah merasakan podium juara tahun ini di Malaysia Masters 2022, seharusnya semakin mempertebal mental dan mendongkrak semangatnya untuk mengeluarkan kemampuan terbaik.
Selain itu, Chico juga tengah menjalani misi balas dendam pada Kenta yang di laga sebelumnya menumbangkan seniornya, Jojo.
Apakah skenario manis ini bakal tercipta?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H