Memang harus diakui. Bila ingin menumbangkannya, lawannya harus berada dalam kondisi prima. Bila tidak, Axelsen akan tetap superior.
Axelsen berpeluang menjaga kedigdayaannya di sektor tunggal putra. Batal bertemu Jojo, Axelsen akan berduel dengan Chou untuk memperebutkan satu tiket ke babak final.
Axelsen memiliki rekor mentereng atas Chou. Dari 17 pertemuan, 15 di antaranya berakhir dengan kemenangan, termasuk enam kemenangan beruntun terakhir.
Di pertandingan lainnya, Kunlavut Vitidsarn dari Thailand akan beradu dengan pemain China, Zhao Jun Peng.
Di atas kertas, Axelsen lebih diunggulkan dari ketiga pemain itu. Baik dari  sisi ranking, tren penampilan, hingga pengalaman di panggung Kejuaraan Dunia.
Ketiga lainnya adalah pendatang baru yang pertama kali merasakan manisnya medali dari ajang bergengsi tahunan itu.
All Indonesian Semifinal
Tidak terjadi di tunggal putra, skenario "all Indonesian semifinal" diciptakan ganda putra: Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Fajar/Rian yang dijagokan di tempat kelima sukses mengalahkan Ben Lane/Sean Vendy, unggulan 14 dari Inggris yang menumbangkan Minions di babak sebelumnya.
Penampilan Fajar/Rian yang tetap konsisten membuat mereka seperti tidak kesulitan ke babak semifinal. Kemenangan dua gim 21-11 dan 21-16 sekaligus "balas dendam" atas kekalahan mereka di Thailand Open awal tahun ini, 18-21 dan 19-21. Skor pertemuan keduanya pun imbang: 1-1.
Ketenangan dan kematangan The Daddies membuat mereka sulit dibendung. Pasangan muda India, M.R.Arjun/Dhruv Kapila harus menguburkan impian untuk meraih medali pertama mereka di Kajuaraan Dunia usai kalah straight set.