Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Upaya Minions Memutus Anomali dan Rentetan "Perang Saudara" di Ganda Putra demi Satu Tiket Final

25 Agustus 2022   05:16 Diperbarui: 25 Agustus 2022   13:55 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagan perjalanan tiga ganda putra terbaik menuju final Kejuaraan Dunia BWF 2022: bwfbadminton.com

 

Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo adalah anomali. Di balik pencapaian dan sepak terjang mereka yang fenomenal dalam lima tahun terakhir, pasangan berjuluk The Minions itu belum pernah merasakan manisnya medali emas baik di Kejuaraan Dunia maupun Olimpiade.

Berbagai gelar sudah mereka raih. Posisi mereka di tangga teratas sektor ganda putra belum juga tergeser. Mereka adalah ancaman sekaligus incaran para lawan.

Kali ini keduanya kembali menebarkan asa untuk mengakhiri penantian itu. Upaya memutus rantai kutukan di Gimnasium Metropolitan Tokyo, Jepang sedang mereka lakoni.

Perjalanan Marcus/Kevin-juga 6 wakil Indonesia-di edisi ke-27 Kejuaraan Dunia BWF sudah sampai di babak 16 besar. Sebagai unggulan teratas, keduanya sempat mendapat keuntungan "bye" di laga pertama dan sukses membungkam Jaromir Janacek/Tomas Svejda di babak 32 besar, Rabu (24/8/2022).

Pasangan Republik Ceko itu jelas bukan tandingan The Minions. Namun, status non-unggulan yang disandang wakil dari negara yang sama sekali tak memiliki gaung di dunia bulutangkis itu sanggup membuat mereka bisa bermain tanpa beban. Kekalahan straight set 14-21 dan 13-21 adalah pengalaman penting bagi pasangan dan negara itu.

Selanjutnya, perjalanan The Minions akan semakin menanjak. Keduanya akan diuji unggulan 14, Ben Lane/Sean Vendy. Pasangan Inggris yang di babak sebelumnya mengatasi perlawanan sesama wakil Eropa, Bjarne Geiss/Join Colin Voelker dari Jerman, 21-17 dan 22-20.

Di atas kertas The Minions lebih superior. Baik dari sisi ranking dunia maupun skor pertemuan. Kedua pasangan sudah pernah bertemu sekali. Itu terjadi di penyisihan grup Olimpiade Tokyo 2022. Kala itu, The Minions menang mudah, dua gim, 21-15 dan 21-11.

Lepas Beban

Usai memastikan satu tempat di babak 16 besar, tekad The Minions untuk berbicara banyak di ajang bergengsi tahunan ini makin kuat.

Gideon, melansir situs resmi BWF, jujur mengakui, medali emas Kejuaraan Dunia adalah kerinduan terbesar mereka saat ini.

"Kami sangat menginginkan medali Kejuaraan Dunia, karena kami belum pernah memenangkannya. Tapi kami tidak ingin memberi tekanan pada diri kami sendiri; jadi kami hanya fokus untuk bermain dengan baik."

Walau begitu, seperti diakui Kevin, target tersebut jangan sampai membuat mereka terbebani. Fokus laga demi laga adalah sikap terbaik saat ini.

"Kami tidak ingin mendapat tekanan ekstra," tegas Kevin.

Tak hanya mahfum soal ekpektasi tinggi yang bisa menjadi bumerang, kondisi mereka saat ini sedang tidak dalam bentuk terbaik.

Versi The Minions saat ini bukanlah tahun-tahun sebelumnya. Tengok saja perjuangan mereka untuk kembali berjaya di tengah cedera yang membayangi Gideon.

Pemain yang lebih senior itu harus naik ke meja operasi pada April tahun ini. Operasi di Portugal untuk mengatasi cedera mata kaki, tepatnya pada pergelangan kaki kiri untuk menghilangkan potongan tulang.

Gideon sudah berupaya maksimal untuk pulih lebih cepat. Keduanya sempat "comeback" di dua seri turnamen di Istora Senayan, Jakarta (Indonesia Masters dan Indonesia Open 2022). Namun, hasilnya belum maksimal.

Tak mau sekadar mencoba-coba dan memaksakan diri, pasangan ini pun memilih menepi. Mereka istirahat dari sejumlah agenda mulai dari Malaysia hingga Singapura. Tujuan mereka satu. Membiarkan Gideon pulih sepenuhnya agar bisa tampil optimal di Tokyo.

Bila kita melihat kondisi Gideon dari jauh, tidak bisa disembunyikan potongan tubuhnya yang terlihat lebih kurus. Ya, Gideon mengakui, berat badanya berkurang enam kilogram.

Bisa jadi, pemain itu sungguh-sungguh mempersiapkan diri. Berjuang ekstra agar bisa mendapatkan kembali performa terbaik. Lebih penting lagi, seperti ia akui, "Saya harus menurunkan berat badan karena setelah operasi kaki tidak dapat menahan beban terlalu banyak."

Dalam kondisi seperti ini, harapan pada The Minions sedikit berkurang. Dibanding Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang tampil lebih konsisten sepanjang tahun ini justru diprediksi banyak orang menjadi salah satu calon juara dunia baru.

Ekspektasi The Minions kali ini tentu tidak sebesar edisi sebelumnya. Mereka sadar itu. Tapi seperti kata Gideon, "tentu saja kami ingin mencoba yang terbaik."

Rentetan perang saudara

Bila kita memperhatikan bagan undian ganda putra, tiga dari empat pasangan terbaik berkumpul di "pool" atas. The Minions, Fajar/Rian, hingga The Daddies alias Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.

Hanya Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana yang terpisah. Sayangnya, pasangan muda juara All England 2022 justru tampil antiklimaks di putaran kedua atau laga pertama mereka setelah mendapat "bye" di babak 64 besar.

Menghadapi pasangan yang tidak diunggulkan, Alexander Dunn/Adam Hall, unggulan 15 ini menyerah dua gim langsung, 10-21 dan 12-21.

Penampilan pasangan ranking 18 BWF ini sungguh mengecewakan. Mereka kalah justru karena kesalahan sendiri. Malah, detail-detail kecil seperti pertahan yang longgar, placing "tanggung" hingga pukulan yang tak melewati net, membuat mereka harus menerima pil pahit.

Kalah dari pasangan nomor 36 dunia yang sudah 4 kali dihadapi dengan skor "head to head" kini menjadi sama kuat.

Fikri/Bagas yang tak bisa mengayunkan raket mereka lebih jauh membuat tiga pasang ganda putra harus menghadapi kenyataan yang kurang mengenakkan. Ancaman "perang saudara" beruntun untuk menyeleksi tiga pasangan itu demi satu tiket ke partai puncak.

Bagan perjalanan tiga ganda putra terbaik menuju final Kejuaraan Dunia BWF 2022: bwfbadminton.com
Bagan perjalanan tiga ganda putra terbaik menuju final Kejuaraan Dunia BWF 2022: bwfbadminton.com

Mula-mula kans perjumpaan The Minions versus Bagas/Fikri di babak delapan besar. Bila The Minions berhasil mengatasi Ben/Sean dan Fajar/Rian, unggulan lima, mengatasi harapan tuan rumah yang dijagokan di tempat ke-16, Akira Koga/Taichi Saito.

Seperti Ben/Sean di hadapan The Minions, posisi Akira/Taichi pun kurang diunggulkan dibanding Fajar/Rian. Fajar/Rian yang konsisten sejak awal tahun memiliki ranking dunia jauh lebih baik dan unggul 2-1 dalam catatan pertemuan.

Kemenangan terakhir Fajar/Rian yang kini berada di posisi 5 BWF atas lawannya yang berada di posisi 22 BWF terjadi di Thailand Open, awal tahun ini. Kala itu, Fajar/Rian menang 21-13 dan 21-18.

Bila The Minions dan Fajar/Rian sungguh memaksimalkan status mereka, maka satu tempat di babak semifinal menjadi milik ganda putra Indonesia.

Selanjutnya, masih ada kesempatan untuk mengamankan satu slot di partai pamungkas. Ini terjadi jika dan hanya jika, The Daddies tak tersandung. Mulai dari perjumpaan dengan unggulan 12 dari Jerman, Mark Lamsfuss/Marvin Seidel, hingga pemenang antara M.R.Arjun/Dhruv Kapila dari India kontra Hee Yong Kai Terry/Loh Kean Hean asal Singapura.

The Daddies, unggulan tiga memiliki pengalaman yang jauh lebih memadai. Mereka sudah berpengalaman di event sebesar Kejuaraan Dunia ini. Pasangan senior ini pun memimpin 4-1 dalam skor pertemuan atas pasangan Jerman yang kini menempati ranking 13 BWF.

Sekali lagi, bila statistik sungguh berpelukan dengan hasil di lapangan pertandingan maka satu wakil Merah Putih bisa pentas di partai penghabisan. Dua medali bisa digenggam. Kans membawa pulang medali emas ke Tanah Air terbuka lebar.

Hanya saja, semuanya harus dibayar dengan pertarungan demi pertarungan termasuk menghadapi kompatriot Pelatnas. Situasi yang membuat hati para fan di Tanah Air terbelah di antara senang dan sedih.

Senang karena satu tiket final berpeluang digenggam. Sedih karena harus melihat tiga pasangan terbaik itu harus saling jegal.

Memang jalan seperti ini harus mereka tempuh. Sekaligus kesempatan untuk mengukur diri serentak menguji siapa dari antara ketiga pasangan itu lebih siap berlaga di partai penghabisan dan siapa lebih pantas menjadi juara dunia.

Apakah upaya The Minions mampu berakhir manis? Atau justru Fajar/Rian yang sanggup melanjutkan tren positif? Jangan-jangan, malah The Daddies yang dalam ketenangan dan kematangan mereka kembali membuat dunia tercengang?

Mari menanti dengan harapan dan kecemasan. 

Jadwal 7 wakil Indonesia di 16 besar Kejuaraan Dunia BWF 2022, Kamis (25/8/2022): https://twitter.com/INABadminton
Jadwal 7 wakil Indonesia di 16 besar Kejuaraan Dunia BWF 2022, Kamis (25/8/2022): https://twitter.com/INABadminton

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun