Sejauh mana peluang keempat pemain itu kali ini? Apakah realistis mematok target tinggi pada mereka?
Menantang Axelsen
Undian yang digelar di Kuala Lumpuar, Malaysia, Rabu (10/8/2022) petang WIB lalu menempatkan sektor ini dalam tantangan berat.
Betapa tidak. Di satu pihak, tiga dari empat wakil tergabung di "pool" yang sama. Bila kita melihat lagi bagan yang terpampang di laman resmi BWF, Ginting, Jojo, dan Chico berada di "pool" atas. Hanya, Tommy yang berada di "pool" berbeda.
Dengan berada di "pool" yang sama, maka peluang saling jegal jelas tak terhindarkan. Mereka belum akan beradu di laga-laga awal. Namun, bila mampu menjaga tren positif maka tidak ada jalan lain selain harus terlibat "perang saudara" dalam perebutan satu tiket semifinal. Dari tiga wakil, hanya memungkinkan mendapat satu tempat di babak empat besar.
Di sisi lain, tantangan ketiganya semakin berat karena harus berada di jalur yang sama dengan tunggal putra paling fenomenal saat ini. Siapa lagi kalau bukan Viktor Axelsen. Unggulan pertama dari Denmark yang begitu digdaya sejak 2021.
"Sang raksasa" yang belum mendapat lawan sepadan. Penguasa yang mampu tampil konsisten dalam dua tahun terakhir.
Pebulutangkis 28 tahun ini memiliki rekor fantastis. Dari sembilan final turnamen BWF World Tour sejak tahun lalu, ia baru sekali terjungkal. Itu terjadi saat meladeni Lee Zii Jia dari Malaysia di final All England 2021.
Tahun ini, dari lima final yang dijejaki, tak satu pun berakhir antiklimaks. Axelsen sepertinya paham betul bagaimana mengagendakan pertandingan.
Lebih lagi, ia sungguh-sungguh memaksimalkan keunggulannya dalam beberapa sisi, baik teknik, postur tubuh, hingga mental yang semakin tebal.
Tak heran, Axelsen adalah "musuh" bersama bagi tunggal putra lainnya. Tidak terkecuali, Ginting dan Jojo yang sudah berkali-kali gagal meruntuhkan tembok dominasinya.