Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Sebab Malaysia Batal Bersua Indonesia dan 4 Kunci Garuda Asia Singkirkan Myanmar di Semifinal Piala AFF U-16 2022

8 Agustus 2022   23:27 Diperbarui: 10 Agustus 2022   05:41 898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harapan berbagai pihak terjadinya duel antara tim muda dari dua negara bertetangga yang selalu bersaing dalam segala aspek akhirnya tak terwujud.

Skenario perjumpaan antara timnas U-16 Indonesia kontra timnas U-16 Malaysia di semifinal Piala AFF U-16 2022 tak berpelukan dengan hasil di lapangan pertandingan.

Garuda Asia, begitu julukan timnas U-16 Indonesia, yang lebih dahulu mengunci satu tiket di babak empat besar turnamen tahunan ini ternyata tidak berjodoh dengan Harimau Malaya. Sayangnya, Malaysia yang diharapkan bisa melangkah lebih jauh dari babak penyisihan grup harus terhempas.

Hasil imbang 2-2 menghadapi Australia di pertandingan terakhir Grup C di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Senin (8/8/2022) petang WIB tidak cukup mewujudkan salah satu semifinal impian banyak pihak itu.

Malaysia tersingkir karena hanya mampu mendulang lima poin dari tiga laga. Posisi Malaysia tertahan di urutan kedua, tertinggal dua angka dari Myanmar yang mengakhiri babak penyisihan grup di posisi teratas.

Klasemen akhir Grup C Piala AFF U-16 2022: https://en.wikipedia.org/
Klasemen akhir Grup C Piala AFF U-16 2022: https://en.wikipedia.org/

Kemenangan tipis 1-0 atas Kamboja di matchday pamungkas grup pada hari yang sama di Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta lebih dari cukup memberi Myanmar tiga angka krusial.

Sebelum laga ini, persaingan di Grup C begitu ketat. Tiga tim yakni Myanmar, Malaysia, dan Kamboja memiliki kans lolos sama besar.

Namun, pertandingan terakhir akhirnya menjadi pembeda. Gol tunggal Lin Htet Oo dari titik penalti di menit ke-48 mengantar Myanmar melesat ke posisi pertama.

Bagaimana bisa Malaysia yang berada di posisi kedua tetap tak bisa melaju? Seperti kita tahu, dari 12 tim yang terbagi dalam tiga grup, kemudian langsung diperas menjadi empat tim terbaik yang akan beradu di babak empat besar.

Empat tiket itu hanya menjadi milik para juara dari masing-masing grup. Selain juara grup A, B, dan C, satu tiket lagi akan diberikan kepada salah satu dari tiga runner-up terbaik. Hanya satu dari tiga tim posisi kedua dengan poin tertinggilah yang berhak melengkapi empat kontestan di babak semifinal

Dengan demikian, tiga tiket pertama menjadi milik Indonesia (jawara Grup A), Thailand (juara grup B), dan Myanmar (juara Grup C).

Tiga tim penghuni posisi kedua dari masing-masing grup adalah Vietnam (Grup A), Laos (Grup B), dan Malaysia (Grup C).

Hitung-hitungan runner-up dari ketiga grup, Vietnam berhak ke semifinal: https://en.wikipedia.org/
Hitung-hitungan runner-up dari ketiga grup, Vietnam berhak ke semifinal: https://en.wikipedia.org/

Dari ketiga runner-up tersebut poin tertinggi diraih Vietnam. Vietnam mendulang enam poin dari tiga laga (hasil dari 2 kemenangan dan 1 kekalahan), unggul atas Malaysia dan Laos yang sama-sama mengumpulkan lima poin (sama-sama hasil dari satu kemenangan dan 2 kali imbang).

Hitung-hitungan tersebut jelas menyingkirkan Malaysia dan Laos dari persaingan. Sementara Vietnam berhak melaju meski di partai terakhir penyisihan Grup A takluk dari Indonesia dengan skor tipis 1-2.

Vietnam memiliki modal dua kemenangan, masing-masing atas Singapura di laga pertama (skor 5-1) dan menggasak Filipina lima gol tanpa balas, sebelum takluk dari tuan rumah, 1-2.

Modal hadapi Myanmar

Sejak awal turnamen sudah ditetapkan jalur menuju perebutan mahkota juara. Juara Grup A akan berhadapan dengan jawara Grup C. Sedangkan juara Grup B akan menghadapi runner-up terbaik.

Jelas dengan sendirinya siapa lawan Garuda Muda dalam perebutan tiket final. Sekali lagi, Myanmar, kawan! Di jalur berbeda, sebagai juara Grup B, Thailand akan berduel dengan Vietnam.

Pertandingan semifinal akan digelar pada hari yang sama, Rabu (10/8/2022) nanti dan berlangsung di tempat yang sama yakni Stadion Maguwoharjo. Hanya saja, dua laga itu digelar pada waktu berbeda.

Diawali duel Thailand kontra Vietnam Pukul 15.30 WIB, sebelum pertandingan tuan rumah kontra Myanmar, sekitar 4,5 jam berselang.

Lantas, bagaimana peluang tuan rumah? Sejauh mana kans Garuda Asia saat menghadapi Myanmar? Dari sejumlah alasan, Indonesia memiliki peluang terbesar untuk melangkah ke partai pamungkas.

Pertama, statistik penyisihan grup menempatkan Indonesia di jalur positif untuk berbicara banyak di ajang ini. Tim muda Indonesia yang ditangani Bima Sakti menorehkan hasil sempurna dalam tiga pertandingan fase grup.

Membungkam Filipina 2-0, pesta sembilan gol tanpa balas ke gawang Filipina, dan menekuk tim kuat Vietnam 2-1 adalah pencapaian Garuda Asia.

Sementara Myanmar, tak semulus Indonesia. Usai menekuk Australia 3-2, Myanmar ditahan imbang Malaysia 1-1, sebelum menumbangkan Kamboja 1-0 di matchday terakhir penyisihan grup.

Hasil istimewa di babak penyisihan tentu memberikan tambahan semangat dan mempertebal mental para pemain Indonesia untuk menghadapi pertandingan hidup-mati kontra Myanmar.

Kedua, pencapaian meyakinkan di tiga laga awal tidak lepas dari performa apik skuad Garuda Asia. Bima Sakti memiliki amunisi memadai. Talenta-talenta muda dengan kualitas setara di berbagai lini.

Indonesia menjadi tim paling produktif di babak grup. Mencetak 13 gol dan hanya kebobolan sekali. Tim kuat seperti Thailand yang tergabung bersama Laos, Timor Leste, dan Brunei Darussalam hanya bisa mencetak 10 gol dan kemasukan dua gol.

Dari sisi produktivitas, Thailand malah kalah dari Laos yang berhasil mencetak 12 gol, hasil dari kemenangan 10-0 atas Brunei, dan 2 kali imbang dengan skor identik, 1-1 saat menghadapi Timor Leste dan Thailand.

Beruntung bagi Thailand yang mampu meraih dua kemenangan dan hanya sekali imbang sehingga mampu mendulang poin terbanyak di Grup B. Bila mampu meraih dua kemenangan dan sekali imbang, maka hitung-hitungan akhir akan berpihak pada Laos.

Terlepas dari pencapaian di grup-grup lain, puja-puji pun sudah berdatangan dari berbagai penjuru menyasar Garuda Asia. Media Vietnam misalnya sampai mengutip pernyataan salah satu tokoh sepak bola nasional akan kemampuan para pemain muda Indonesia yang dianggap berpotensi menjadi pemain bintang di masa depan. 

Kualitas armada Bima Sakti langsung disejajarkan dengan para pemain muda yang dibentuk dari kompetisi yang lebih maju di benua Eropa.

Ketiga, masih terkait kualitas pemain dan kedalaman skuat. Bima Sakti sudah memainkan sebagian besar dari 23 pemain yang mengisi line-up timnas U-16 Indonesia.

Bima Sakti jelas memiliki banyak pilihan di setiap posisi. Ia tak hanya bergantung pada segelintir pemain.

Hanya saja, dalam urusan mencetak gol, Bima Sakti tentu tidak bisa tidak berpaling dari Muhammad Nabil Asyura. Pemain depan kelahiran Payakumbuh, Sumatera Barat, 2 Juli 2006 itu sudah menyumbang empat gol dari tiga laga terakhir.

Ia menjadi penentu kemenangan tuan rumah atas Vietnam dalam perebutan juara Grup A. Kini, Nabil Asyura berada di posisi teratas daftar pencetak gol terbanyak sementara. Jumlah golnya sama banyak dengan dua pemain Laos yakni Sayfon Keohanam dan Thanousack Nanthavongdouansy, berikut Tontawan Puntamunee asal Thailand, Alexandro Lemos dari Timor Leste, serta Phan Thanh Duc Thien dari Vietnam.

Dari daftar itu hanya pemain Thailand dan Vietnam yang masih menjadi pesaing Nabil Asyura untuk merebut gelar pencetak gol terbanyak di akhir turnamen.

Namuna, Nabil Asyura harus menjaga agar keran golnya menghadapi Myanmar jangan sampai mandek. Bila ia bisa kembali berkontribusi, maka tidak hanya statusnya sebagai calon top skor yang tetap terjaga, ia juga bisa ikut mengantar Garuda Asia mengangkasa tinggi di kandang sendiri.

Oh ya, untuk urusan mencetak gol, Garuda Asia juga memiliki sejumlah amunisi lain, mulai dari Arkhan Kaka dan Kafiatur Rizky yang sudah mencetak dua gol, hingga I Komang Ananta Krisna, Hanif Ramadhan, Riski Afrisal, dan Waliy Marifat yang masing-masing sudah pernah sekali mencatatkan nama mereka di papan skor.

Keempat, selain faktor teknis, Indonesia juga memiliki keunggulan non-teknis dibanding Myanmar. Hal itu tidak lain status sebagai tuan rumah.

Dukungan fan bakal menambah kepercayaan diri dan menjadi stimulus bagi Garuda Asia. Hanya saja, animo penonton tak setinggi saat timnas senior atau kelompok umur U-23 atau U-19 bertanding.

Konsentrasi dan fokus para pendukung setia sepak bola nasional seperti terbelah dengan dukungan kepada klub-klub kesayangan yang berlaga di Liga 1 2022/2023.

Kita berharap pihak penyelenggara terutama PSSI bisa menggunakan segala cara agar bisa membawa lebih banyak penonton saat Garuda Asia menghadapi Myanmar nanti. Bagaimanapun juga, dukungan dari sisi lapangan bakal melipatgandakan semangat dan kepercayaan diri para pemain.

Alarm

Di satu sisi, sebagai tuan rumah dengan penampilan yang meyakinkan sepanjang babak penyisihan, timnas U-16 Indonesia membuat timnas U-16 Myanmar berada dalam tekanan.

Namun, di sisi berbeda, status dan situasi tersebut justru bisa berubah menjadi bumerang. Jangan sampai, para pemain muda Indonesia larut dalam euforia hasil gemilang di fase grup dan termakan sanjungan setinggi langit yang mereka terima sebelumnya.

Kita berharap mereka tetap menjaga fokus dan kosentrasi sehingga bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi setiap kemungkinan yang akan terjadi di babak semifinal nanti.

Tren positif itu adalah alarm mengingatkan mereka untuk tampil konsisten, tak jemawa, dan tidak terbuai pujian. Bila terjadi demikian, maka Garuda Asia bisa terbang tinggi, tidak hanya melewati hadangan Myanmar, melainkan menggapai kesuksesan seperti yang terjadi pertama kali dan masih menjadi satu-satunya hingga kini yakni gelar juara pada edisi 2018 silam.

Selamat berjuang anak-anak muda!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun