Garuda Pertiwi langsung dikejutkan dengan gol cepat Supansa Trisutho saat laga baru berjalan dua menit. Sebelum babak pertama usai, pemain yang sama kembali mencatatkan namanya di papan skor, memanfaatkan kelengahan Indonesia yang lebih fokus menyerang.
Thailand yang dilatih Miyo Okamoto terus menekan. Babak kedua kembali berada dalam kendali Gajah Putih. Sang lawan pun berhasil menambah satu gol lagi di menit ke-52. Pichayatida Manowang menunjukkan aksi individu brilian hingga berujung gol.
Lebih dari Sekadar Simpati
Sebagai tuan rumah, gagal melewati babak grup jelas meninggalkan kekecewaan. Banyak pihak coba membesarkan hati para pemain. Tidak terkecuali induk sepak bola Tanah Air, PSSI.
"Tetap Semangat Garuda Pertiwi! Mari jadikan pengalaman ini untuk melangkah lebih maju di masa depan," demikian tulis akun twitter PSSI disertai foto skuad Garuda Pertiwi yang tengah bersedih.
Selain apresiasi, di sisi berbeda, tidak sedikit kritik mengemuka. Ramai-ramai warganet "menyerang" PSSI yang dianggap hanya sekadar basa-basi. Bagi mereka menenangkan hati tim dan penggemar yang sedang kecewa adalah satu hal. Ada hal penting yang lebih dari sekadar simpati.
Bagaimana langkah konkret pemerintah (PSSI) untuk meningkatkan kualitas tim putri Indonesia? Apakah dengan hanya bersimpati level permainan Garuda Pertiwi akan terdongkrak dengan sendirinya?
Itulah sejumlah keprihatinan yang menuntut jawaban dan realisasi dari PSSI selaku motor penggerak utama sepak bola dalam negeri.
Hemat saya, sejumlah cuitan itu sesungguhnya mewakili keprihatinan publik. Melihat tim putri kalah bersaing dengan negara-negara tetangga tentu melahirkan segudang pertanyaan. Tidak hanya di level junior, di tingkat senior pun, rapor timnas putri Indonesia dipenuhi garis merah.
Kita coba merunut sejumlah turnamen yang diikuti Indonesia sejak awal tahun. Di Piala AFF Wanita edisi ke-12 tahun ini, Garuda Pertiwi babak belur dihajar lawan. Berada di Grup A bersama Australia, Thailand, Malaysia, dan tuan rumah Filipina, gawang Indonesia benar-benar menjadi lumbung gol.
Thailand berpesta empat gol ke gawang Indonesia. Sempat bermain imbang 1-1 kontra Malaysia, Sheva Imut dan kolega digasak Australia 0-4 di laga ketiga.