Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

ASEAN Para Games 2022, Absennya Ratu Para-Badminton Indonesia, dan Hasil Sempurna Tim Putra Berbuah Emas Pertama

1 Agustus 2022   10:52 Diperbarui: 2 Agustus 2022   08:18 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim beregu putra para-badminton Isumbang medali pertama bagi kontingen Indonesia di ASEAN Para Games 2022, Minggu (31/7/2022) sore WIB: KOMPAS.com/Mochamad Sadheli

Tahukah Anda, saat ini ASEAN Para Games 2022 sedang berlangsung? Indonesia adalah tuan rumah edisi ke-11 pesta olahraga kaum difabel Asia Tenggara yang mulai digelar pada 30 Juli hingga 6 Agustus 2022 nanti.

Ajang olahraga dua tahunan kali ini mengambil tempat di Kota Surakarta. Ini adalah kali kedua salah satu kota di Jawa Tengah itu menjadi penyelenggara ajang serupa setelah edisi keenam pada 2011 lalu.

Setelah edisi sebelumnya di Filipina mengalami penundaan dari 2019 ke 2020 kemudian ternyata batal digelar tersebab terjangan Covid-19 yang tak dapat ditangkis, perhelatan kali ini tentu mengobati kerinduan para atlet difabel ASEAN.

Tak heran 11 negara di kawasan kompak ambil bagian. Masing-masing negara mengirimkan armada terbaik. Indonesia yang berstatus juara bertahan mengirimkan wakil terbanyak untuk berpartisipasi dalam 14 nomor perlombaan di antaranya atletik, renang, bulu tangkis, tenis meja, catur, angkat berat, boccia, voli, judo, goalboall, tenis, panahan, CP football, dan basket.

Awal sempurna beregu putra

Indonesia yang menjuarai edisi kesembilan di Malaysia, 2017 lalu, langsung tancap gas. Sektor para-badminton unjuk gigi. Nomor beregu putra menuai hasil sempurna yang berujung medali emas pertama bagi kontingen tuan rumah.

Berkekuatan enam pemain yakni Dheva Anrimusthi, Fredy Setiawan, Suryo Nugroho di nomor tunggal serta Hafidzh Briliansyah Prawiranegara, Hary Susanto, dan Ukun Rukaendi di nomor ganda, Indonesia tak bisa dibendung baik oleh Vietnam maupun Thailand.

Menghadapi dua negara itu dengan sistem "round robin" Fredy Setiawan dan kawan-kawan sama sekali tak kecolongan satu set pun.

Kemenangan telak 3-0 sejak pertandingan pertama terjaga hingga partai final menghadapi Thailand di Gedung Edutorium KH. Ahmad Dahlan UMS, Solo, Jawa Tengah, Minggu (31/7/2022).

Di laga pamungkas, kemenangan dipersembahkan oleh Ferdy Setiawan, Harry Susanto/Hafiz Briliansyah Prawiranegara, dan Dheva Anrimusthi.

Fredy memberi poin pertama usai merebut kemenangan di nomor tunggal atas Kittichokwatrana Chawarat dalam dua dua gim, 21-19, 21-12.

Harry Susanto yang berpasangan Hafiz Briliansyah Prawiranegara masih terlalu tangguh bagi Chok-Uthaikul Watcharapon/Teamarrom Siripong. Harry/Hafiz menang straight set 21-13, 21-13.

Dheva Anrimusthi yang menjadi tunggal kedua akhirnya memastikan medali emas pertama bagi Indonesia usai membekuk Somsiri Pricha dengan skor mencolok, 21-4, 21-8.

Kekuatan tim putra Indonesia terbilang merata. Para pemain bisa berotasi untuk berpasangan dengan tandem berbeda.

Fredy Setiawan yang bermain dua kali sejak menghadapi Vietnam selalu meraih hasil sempurna. Hafidzh bisa bermain dengan sama baiknya saat berpasangan dengan Ukun Rukaendi di laga sebelumnya kontra Vietnam.

Target 6 Emas tanpa Ratu Para-badminton

Cabang badminton menjadi salah satu andalan Indonesia. Edisi sebelumnya di Malaysia, Indonesia sukses merebut delapan medali emas, lima perak, dan empat perunggu. Jumlah tersebut ikut berkontribusi mendongkrak posisi Indonesia ke tangga juara umum, mengulangi pencapaian pada 2014 di Myanmar.

Lantas, bagaimana target sektor badminton pada seri kali ini? 

Indonesia mematok target enam emas. Target ini cukup realistis mengingat salah satu jagoan Merah-Putih tak bisa ambil bagian. Dia adalah Leani Ratri Oktila. Pemain serba bisa yang menyumbang dua medali emas dan satu perak di Paralimpiade Tokyo 2020 lalu.

Leani baru saja melahirkan seorang putra sehingga tak bisa berlaga untuk mempertahankan tiga emas yang diraihnya pada 2017 lalu di Negeri Jiran masing-masing dari nomor tunggal putri, ganda putri bersama Khalimatus Sadiyah, dan ganda campuran bersama Hary Susanto.

Absennya Leani membuat target enam emas cukup beralasan. Setelah tim putra naik podium juara, nomor-nomor andalan lainnya pun diharapkan bisa mewujudkan target tersebut.

Mereka adalah Ukun Rukaendi (tunggal putra SL3), Fredy Setiawan (tunggal putra SL4), Deva Anrimusthi (tunggal putra SU5), dan Khalimatus Sadiyah (tunggal putri SL4) dari sektor tunggal.

Berikut Fredy Setiawan/Dwiyoko (ganda putra SL3-SL4) dan Deva Anrimusthi/Hafizh Briliansyah Prawiranegara (ganda putra SU5).

Hingga tulisan ini dilansir, Indonesia sementara ini memuncaki klasemen sementara dengan dua medali emas dan satu perunggu, unggul atas Thailand dengan satu emas dan dua perak.

Keping emas kedua disumbangkan oleh tim para tenis meja nomor beregu putri kelas TT8 yang menumbangkan Thailand di final.

Sementara kemenangan 9-5 atas Kamboja memastikan medali perunggu basket kursi roda 3X3 menjadi milik Indonesia.

Semoga keping-keping medali terus mengisi pundi-pundi Merah-Putih!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun