Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Gelar Ganda Putra Sudah Digenggam, Saat Penebusan Anthony Ginting, dan Kans Boyong 3 Gelar dari Singapore Open 2022

16 Juli 2022   21:33 Diperbarui: 17 Juli 2022   06:50 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para pemain Indonesia mampu mendominasi Singapore Open 2022. Setidaknya dari jumlah wakil hingga partai final yang dimulai pada Minggu (17/7/2022) siang WIB nanti.

Dari enam wakil yang bertarung di babak semifinal, Sabtu (16/7/2022) siang hingga malam WIB, empat dari antaranya berhasil melaju ke partai pamungkas. Menariknya, dua wakil yang tersisih itu usai terlibat "perang saudara" di nomor ganda putra.

Sektor ganda putra menorehkan catatan tersendiri dengan menciptakan "all Indonesian semifinal." Hebatnya, dua tiket final itu diperebutkan oleh pasangan muda menghadapi pasangan senior.

Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin menghadapi senior mereka Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Di pertandingan lain, Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani menguji konsistensi Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang lebih berpengalaman.

Melihat sektor ini mempertemukan empat pasang berbeda untuk memperebutkan dua tiket ke partai penghabisan, sungguh menegaskan betapa superior Indonesia. Periode emas ganda putra Indonesia. Sebuah kemewahan yang membuat negara-negara lain kewalahan sekaligus cemburu.

Selain ganda putra, Indonesia juga menempatkan wakil di sektor tunggal putra dan ganda putri. Usai memastikan gelar ganda putra, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Anthony Sinisuka Ginting pun bisa mengunci gelar juara sekaligus menjadikan Indonesia sebagai juara umum, bersaing dengan China yang menempatkan tiga wakil di tiga sektor berbeda.

Kita mulai dari ganda putra.

Tidak ada pasangan ganda putra yang sedang mencuri perhatian sekaligus panen apresiasi selain Fajar/Rian. Betapa tidak. Keduanya menginjak final ketujuh sepanjang tahun ini.

Komentator legendaris Gillian Margaret Clark sudah mengakui pasangan ini. Sosok yang oleh netizen Indonesia dipanggil Oma Gill itu menyebut Fajar/Rian sebagai ganda putra terbaik saat ini.

Pencapaian mereka adalah bukti. Di kala Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya sedang tidak menentu, keduanya membuktikan diri. Saat The Minions sedang tak prima, Fajar/Rian berprestasi.

Sepanjang tahun ini, keduanya sudah berjaya di Swiss Open, Indonesia Masters, dan Malaysia Masters. Sementara itu di empat turnamen lainnya mereka harus puas sebagai runner-up yakni di Korea Open, Badminton Asia Championship, Thailand Open, dan Malaysia Open.

Kini, Fajar/Rian menatap gelar keempat di tahun ini. Keduanya berhasil menunjukkan kualitas dan ketahanan untuk berpindah dari satu turnamen ke turnamen lain yang digelar dalam waktu hampir secara beruntun.

Di babak semifinal Singapore Open, Fajar/Rian masih terlalu tangguh bagi junior merekaSabar/Reza. Permainan apik dan nyaris tanpa cela membuat Fajar/Rian hanya butuh 21 menit untuk mengunci kemenangan straight set, 21-11 dan 21-7 dari pasangan berperingkat 72 BWF.

Fajar/Rian yang kini berada di posisi lima besar BWF akan kembali ditantang pasangan muda. Kompatriot mereka, The Babies yang sukses menyingkirkan The Daddies, 9-21 21-18 22-20 bakal menjadi ujian berat.

Kemenangan atas pasangan kawakan jelas memotivasi The Babies yang secara peringkat dunia masih terpaut cukup jauh. The Babies, ranking 23 BWF, punya modal lain.

Keduanya unggul 2-1 dalam skor "head to head." Kemenangan sebelumnya terjadi di All England 2022 dengan skor 21-16 dan 22-20.

Bagi Fajar/Rian final walau menghadapi rekan senegara, final ini tetap memiliki prestise tersendiri. Keduanya bakal berjuang untuk mengalahkan The Babies, membuat skor pertemuan sama kuat, sekaligus menegaskan diri sebagai pasangan paling stabil baik dari sisi performa maupun prestasi.

Gelar keempat di tahun yang istimewa adalah incaran pasangan yang fenomenal ini.

Mampukah The Babies menggagalkan skenario tersebut, serentak ikut dalam barisan ganda muda Indonesia yang sanggup berprestasi tahun ini seperti Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana yang menjuarai All England dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan yang berjaya di BAC atau Kejuaraan Badminton Asia?

Alasan-alasan inilah yang membuat final sesama pemain Merah-Putih tetap menarik ditonton.

Rekap semifinal Singapore Open 2022, Sabtu (16/7/2022): tournamentsoftware.com
Rekap semifinal Singapore Open 2022, Sabtu (16/7/2022): tournamentsoftware.com

Final Keempat Apri/Fadia

Seperti Fajar/Rian di ganda putra, Apri/Fadia pun tak kalah memukau di ganda putri. Pasangan pendatang baru ini sudah membuat mata dunia terbuka.

Medali emas SEA Games 2021 yang digelar di Vietnam, akhir Mei tahun in, menandai debut manis sekaligus titik berangkat pasangan muda ini ke jajaran elite dunia.

Perlahan tetapi pasti ranking dunia mereka melonjak naik. Menjadi juara Malaysia Open Super 750 dua pekan lalu adalah gelar kedua yang diraih hanya dalam rentang dua bulan berpasangan.

Kini, Apri/Fadia akan menjejaki final keempat dalam enam turnamen yang sudah dilakoni. Final kedua dalam tiga minggu sejak berjaya di Axiata Arena, Kuala Lumpur.

Dua minggu sebelum itu, keduanya juga menginjak babak final Indonesia Masters. Sayangya, mereka takluk dari Chen Qingchen/Jia Yifan dari China, 18-21 12-21.

Apri/Fadia ke final Singapore Open tahun ini dengan mengalahkan pasangan Thailand, Supissara Paewsampran/Puttita Supajirakul. Keduanya terlibat pertarungan sengit nan melelahkan selama lebih dari satu jam.

Walau kondisi Fadia terlihat menurun menjelang akhir gim penentuan, pasangan pendatang baru ini tetap menjaga semangat juang dan menolak tunduk. Apri/Fadia yang mulai merangkak ke lingkaran 60 besar BWF akhirnya merebut kemenangan rubber game, 19-21 21-13 21-19.

Kemenangan ini tidak hanya mengantar mereka kian dekat ke podium tertinggi. Keduanya pun memperpanjang catatan kemenangan atas pasangan Gajah Putih yang kini berada di ranking 131 BWF menjadi 2-0.

Zhang Shu Xian/Zheng Yu asal China akan menjadi lawan Apri/Fadia di partai pamungkas. Ini menjadi partai ulangan final Malaysia Open 2022.

Zhang/Zheng yang diunggulkan di tempat kelima kali ini berhasil melewati rintangan rekan senegara Du Yue/Li Wen Mei untuk menghadapi Apri/Fadia di pertemuan ketiga.

Jelas, pasangan China yang kini berada di posisi 19 BWF mengemban misi balas dendam. Dua kali kalah tahun ini, masing-masing di Indonesia Open dan Malaysia Open, membuat mereka tidak ingin kembali menderita.

Target memutus rentetan hasil buruk serentak mengincar gelar juara. Sebaliknya, Apri/Fadia ingin menjaga tren positif dan menggapai klimaks.

Apakah Apri/Fadia mampu memberi Zhang/Zheng kekalahan ketiga untuk merebut gelar BWF World Tour kedua di tahun pertama mereka yang ciamik ini?

Ginting ke Final Lagi

Kemenangan atas harapan semata wayang tuan rumah, Loh Kean Yew, 21-17 21-14 memiliki banyak makna bagi Anthony Ginting. Tiket final pertama sepanjang tahun ini. Tahun yang tidak enak bagi pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu.

Tahun yang membuatnya telah menjadi bulan-bulanan belakangan ini. Kemenangan atas juara dunia yang menjadi kebanggaan Negeri Singa itu membuat Ginting melangkah ke final lagi dengan semringah.

Loh yang kini berada di posisi 9 BWF sudah membuatnya menderita dua kali. Dua kekalahan yakni di Indonesia Masters 2014 dan berlanjut di Piala Thomas 2022 lebih dari cukup membuat publik Tanah Air pesimis dengan peluang Ginting di pertemuan ketiga mereka.

Ternyata, Ginting yang berada tiga tangga di depan Loh dalam tabel ranking BWF, sungguh menunjukkan tajinya. Smes-smes keras, pertahanan rapat, variasi pukulan, kecepatan, hingga presisi.

Ginting hari ini adalah Ginting dalam versi terbaik. Minim kesalahan. Sungguh menonjolkan kualitasnya sebagai salah satu tunggal putra terbaik di dunia.

Ginting kini hanya butuh satu laga lagi untuk menebus segala kemalangan yang menderanya sejak awal tahun ini. Adalah Kodai Naraoka yang menjadi ujian terakhir yang harus dihadapi.

Kodai lolos ke final usai menumbangkan pemain China, Zhao Jun Peng, 21-18 dan 25-23. Kemenangan dalam partai dramatis atas lawannya dengan ranking dunia lebih baik tentu mempertebal kepercayaan diri Kodai untuk menghadapi Ginting yang berada dalam status yang sama.

Ini pertemuan pertama mereka. Ginting lebih unggul dari sisi ranking dunia. Sebagai unggulan keempat Ginting harus mewaspadai posisi Kodai yang bukan unggulan sehingga bakal bermain tanpa beban.

Ginting pernah punya kenangan pahit dengan pemain Jepang di final turnaman serupa pada edisi sebelumnya pada 2019 silam. Saat itu, Ginting menyerah dari Kento Momota.

Saat ini giliran Kodai yang ia hadapi di final keduanya secara beruntun, setelah dua tahun terakhir batal digelar.

Apakah Ginting berhasil menggapai klimaks? Bila ia tak didera virus inkonsistensi yang mewujud dalam kesalahan-kesalahan yang tidak perlu, rasa-rasanya Ginting bakal tak mengalami antiklimaks lagi.

Musuh utama Ginting untuk berjaya di turnamen Super 500 ini sesungguhnya bukan Kodai, tetapi dirinya sendiri.

Selamat bertarung.

Jadwal final Singapore Open 2022, Minggu (17/7/2022), ada 4 wakil Indonesia di final: tournamentsoftware.com
Jadwal final Singapore Open 2022, Minggu (17/7/2022), ada 4 wakil Indonesia di final: tournamentsoftware.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun