Manchester United. Proses kepindahannya hanya tinggal menunggu waktu.
Christian Eriksen sudah sepakat bergabung denganBeragam reaksi sudah mengemuka. Ada penggemar Tottenham Hotspur yang kecewa. Mantan pemain yang pernah tujuh musim bersama The Lilywhites dianggap tak sepatutnya bergabung dengan klub rival. Sang fan yang patah hati itu meluapkannya dengan membakar jersey bertuliskan nama pemain 30 tahun itu.
Masih dalam naga negatif. Ada yang menganggap hijrah dari Brentford tak lama setelah meninggalkan Inter Milan sebagai sebuah lompatan yang aneh, untuk mengatakan tak sepatutnya.
Bencana yang dialami di Piala Eropa 2020 silam seharusnya mempengaruhi penampilannya. Ia dianggap tak lagi cukup kompetitif di klub sebesar Manchester United. Apalagi bila sampai harus diikat dengan kontrak tiga tahun.
Di sisi berbeda, dukungan kepada Eriksen terus bermunculan. Baik datang dari pengamat maupun mantan pemain Setan Merah.
Kehadirannya dianggap bisa memberi warna tersendiri. Kematangannya dalam bermain dan sikap hidup yang ditunjukkan di luar lapangan adalah aset penting yang masih bisa dimaksimalkan.
Eriksen adalah pemain yang sungguh fokus pada sepak bola. Baginya popularitas bukan prioritas. Ia bermain bola sekuat-kuatnya untuk menikmati dan menghibur penggemar. Bukan untuk dipublikasikan di sosial media demi mendapat sanjungan dan membuat namanya melambung.
Soal keteladanan ini United juga memiliki sejumlah pemain yang bisa ditiru. Eriksen pun bukan sosok sempurna seperti malaikat yang tanpa cela.
Karena itu, berbagai pembicaraan akan lebih teknis terkait sejauh mana peran pemain tersebut dalam rencana baru Erik ten Hag. Pelatih anyar asal Belanda itu sedang membangun kembali kekuatan United.
Mendatangkan Eriksen yang menjadi pemain bebas setelah tiga bulan bersama Brentford adalah bagian dari perwujudan rencana besar mantan juru taktik Ajax Amsterdam itu. Lantas, bagaimana Ten Hag menempatkan Eriksen dalam skema permainan United?
Pertama, Eriksen yang masih menyandang pemain internasional Denmark sudah memahami seluk beluk Liga Primer Inggris. Ia adalah playmaker bagi Tottenham Hotspur sejak 2013 hingga 2020. Di sana ia mendapat julukan Golazo untuk gol-gol yang selalu ia ceta dengan indah dan di momen-momen krusial.