Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Apriyani Rahayu/Siti Fadia Akhiri Puasa 5 Dekade dan 4 Kunci "Rising Star" Ini Berjaya di Malaysia Open 2022

3 Juli 2022   17:56 Diperbarui: 3 Juli 2022   21:26 1284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti di podium juara Malaysia Open 2022: dok PBSI via Kompas.com

Setelah tertinggal di gim kedua, keduanya kembali bangkit di set penentuan. Tentu, ada pengaruh penting dari teriakan "Indonesia,Indonesia,Indonesia" yang kompak terdengar dari tribun.

Tak heran setelah mengklaim gelar Super 750 pertama mereka, salah satu pihak yang tak lupa mereka sebut adalah penonton.

"Hari ini kami seperti main di rumah sendiri, terima kasih utk semua penonton di Axiata Arena. Juga terima kasih kita kepada masyarakat Indonesia yang mendukung kami dari rumah." Demikian Apri melansir twitter resmi PBSI.

Tidak berpuas diri

Itulah harapan lain yang disematkan kepada "rising star" ini. Gelar juara ini jangan sampai membuat mereka lupa diri. Usia mereka masih muda. Perjalanan mereka masih panjang. Masih banyak turnamen yang harus mereka menangkan.

Target besar jangka panjang adalah menjadi salah satu pasangan yang bisa pentas di Olimpiade Paris 2024. Untuk menggapai rencana itu mereka harus bekerja keras agar bisa menembus jajaran elite dunia.

Sesungguhnya mereka sudah berada di jalur yang benar. Untuk menjaga agar laju mereka tidak sampai melenceng, mereka harus membenahi sejumlah pekerjaan rumah.

Seperti kita lihat di partai final kali ini, pasangan ini harus bisa mengontrol pukulan agar tak sampai melebar dan tersangkut di net. Beberapa kali, baik Apri maupun Fadia, melakukan kesalahan yang tidak perlu.

Mereka harus terus memelihara semangat juang dan konsistensi. Mereka harus terus mempertebal mental untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat.

Jangan sampai awal baik ini kemudian berubah arah karena mereka pun ikut terjangkit penyakit yang banyak menghinggapi para pemain potensial: inkonsistensi.

Tak kalah penting, mereka harus terus menjaga kerendahan hati untuk mau belajar, dibimbing, dan memacu diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun