Tim nasional Indonesia U-19 akan melakoni pertandingan pertama di penyisihan Grup A Piala AFF U-19 2020 pada Sabtu (2/7/2022) malam WIB. Skuad Garuda Muda akan meladeni tim muda Vietnam di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat.
Bermain di kandang sendiri jelas memberikan keuntungan non-teknis bagi tim Merah-Putih. Dukungan penuh publik tuan rumah diharapkan menyuntikan tambahan energi bagi armada Shin Tae-yong untuk menghadapi tim besutan Dinh The Nam.
Ini akan menjadi duel krusial bagi kedua tim. Menghuni Grup A bersama Vietnam, Thailand, Brunei Darussalam, dan Filipina, membuat laga awal akan menentukan langkah selanjutnya.
Kemenangan pertama adalah modal penting baik berupa poin maupun suntikan motivasi untuk menghadapi tim-tim unggulan lainnya.
Memang peta persaingan di Grup A lebih ketat dibanding Grup B. Dari 11 kontestan dari Asia Tenggara yang ambil bagian di edisi kali ini, tim-tim jagoan malah dipertemukan lebih awal di fase grup.
Tim-tim kuat seperti Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Indonesia, justru berada di grup yang sama. Mengharuskan mereka saling jegal untuk memperebutkan dua tiket ke babak semifinal
Dua tim teratas di klasemen akhir Grup A akan menghadapi juara dan runner-up Grup B yang dihuni Malaysia, Timor Leste, Singapura, Kamboja, dan Laos.
Sekali lagi, pembagian grup kali ini menuntut setiap tim untuk memaksimalkan setiap pertandingan. Tidak terkecuali Indonesia. Selaku tuan rumah, target jelas tidak sekadar lolos dari fase grup, apalagi hanya menjadi penggembira semata.
Vietnam Bawel
Sejak mendarat di Jakarta, para kontestan sudah mengutarkan kesannya. Mulai dari fasilitas latihan, akomodasi, lalu-lintas, hingga makanan.
Berbeda dengan negara-negara lain, kubu Vietnam justru mengeluhkan menu makanan. Seperti dikatakan Dinh The Nam, timnya kesulitan berdaptasi dengan menu makanan. Mereka tak terbiasa dengan apa yang disajikan.
Entah apa yang panitia sediakan, tampaknya sang pelatih mengganggapnya sebagai hal serius. Ia menyebutnya sebagai masalah yang perlu segera ditanggapi dan diselesaikan tuan rumah.
"Secara keseluruhan fasilitas bagus. Tapi memang ada masalah makanan, dan kami harap nanti ada perubahan menu makanan," demikian Dinh The Nam.
Bukan kali ini saja Vietnam cerewet soal makanan. Saat Piala AFF 2020 di Singapura, mereka melayangkan sejumlah protes.
Ada keluhan porsi makanan terlalu sedikit. Juga tidak ada variasi lantaran menu yang disajikan monoton yakni daging ayam. Sementara mereka mengharapkan agar sajian lebih bervariasi termasuk menu kesukaan mereka yakni daging babi.
Vietnam memang bawel soal makanan. Entah karena perbedaan selera dan kebiasaan, bisa jadi mereka tak mau ambil risiko para pemainnya bakal kekurangan asupan yang bisa berpengaruh pada performa di lapangan pertandingan.
3 Strategi Shin Tae-yong
Turnamen kali ini mengharuskan setiap tim melewati jadwal yang padat. Masing-masing tim sejak laga pertama yang dimulai akhir pekan ini hanya memiliki waktu istirahat satu hari sepanjang babak penyisihan grup.
Untuk mengurangi tingkat kelelahan para pemain, maka panitia pelaksana hanya memilih dua stadion yang akan menjadi kandang dari setiap grup. Grup A bertempat di Bekasi. Sedangkan Stadion Madya, Senayan, Jakarta Pusat sepenuhnya mempertandingkan penyisihan Grup B.
Fisik dan mental jelas menjadi faktor penting. Inilah yang diharapkan dari Ronaldo Kwateh dan kawan-kawan agar bisa berbicara banyak di hadapan publik sendiri.
Pertandingan pembuka menghadapi Vietnam adalah ujian perdana sejauh mana Shin Tae-yong meracik strategi, sekaligus memproyeksikan kans pelatih asal Korea Selatan itu berprestasi bersama timnas U-19 Indonesia.
Bagaimana peluang Indonesia saat menghadapi Vietnam? Apa yang sebaiknya diantisipasi dan dimaksimalkan agar bisa memberi poin penuh?
Pertama, secara internal, Shin Tae-yong dan tim pelatih perlu memikirkan serius soal formasi dan strategi.
Tim muda ini belum lama dibentuk. Mereka belum mengenal dan padu lantaran pemusatan latihan yang singkat. Dalam dua kali uji coba, mereka bermain imbang 0-0 kontra Persija Jakarta dan ditaklukkan Bhayangkara FC, 0-1.
Shin Tae-yong tetap menyambut positif hasil pemanasan itu. Baginya, organisasi permainan mulai terbentuk. Selebihnya, menjadi pekerjaan rumah yang akan diselesaikan sebelum pertandingan.
Materi pemain yang dipanggil pun bisa diandalkan. Mulai dari Cahyadi Supriadi di bawah mistar gawang yang sudah memiliki pengalaman di kelas senior bersama Persija Jakarta dan menjadi bagian dari skuad Indonesia di Toulon Cup 2022.
Selanjutnya, di posisi bek, Muhammad Ferrari bisa menjadi andalan. Rekan setim Cahyadi ini memiliki postur tubuh yang mendukung.
Marselino Ferdinan akan memberikan pengaruh positif di skuad U-19. Pengalamannya menembus berbagai level di atas, termasuk timnas senior, menjadi bekal untuk ikut mendongkrak timnas U-19.
The Guardian menyebut Marselino Ferdinan sebagai salah satu dari 60 "wonderkid" terbaik di dunia. Dalam daftar itu ada gelandang muda Barcelona dan timnas Spanyol, Gavi.
Marselino yang sudah menembus skuad inti Persebaya Surabaya itu akan menyokong Ronaldo Kwateh dan Raka Cahyana. Kedua pemain depan itu sempat mencuri perhatian di Toulon Cup, beberapa waktu lalu.
Kedua, materi pemain yang ada sekiranya bisa mengimbangi Vietnam, bahkan meraih kemenangan. Skuad Vietnam jelas tidak bisa dipandang sebelah mata.
Negara ini memiliki tim yang bagus mulai dari level senior hingga kelompok umur. Kualitas sejumlah pemain muda pun sudah terlihat di kelompok usia yang lebih tinggi.
Ada beberapa pemain Vietnam yang perlu diwaspadai dan dicarikan cara untuk "mematikan" pergerakan mereka.
Nguyen Van Truong, "box-to-box midfielder" yang bersinar di Piala AFC U-23 2022 di Kamboja. Selain itu, Khuat Van Khang yang melejit di timnas U-23.
Van Khang akan berduel dengan Marselino di lini serang. Van Khang yang menjadi "man of the match" saat Vietnam menghadapi Korea di Piala Asia U-23 di Uzbekistan adalah salah satu pemain kunci yang harus mendapat perhatian Shin Tae-yong dan para pemain Indonesia.
Selain itu, Vietnam masih memiliki Nguyen Duc Viet. Pemain ini berposisi sebagai "holding midfielder". Â Bila Sinh The Nam memainkan formasi 4-3-3, maka satu tempat di lini tengah dipastikan menjadi milik Duc Viet.
Di lini serang, Vietnam akan mengandalkan Nguyen Quoc Viet. Kualitasnya sudah teruji saat membantu Vietnam menjuarai Piala AFF U-23 belum lama ini. Quoc Viet akan menguji sejauh mana ketangguhan duo Persija yakni Muhammad Ferrari dan Cahyadi Supriadi.
Ketiga, Vietnam seperti diprediksi banyak pihak, termasuk oleh media setempat, bakal menerapkan permainan menyerang. Mereka tahu Indonesia adalah tim yang patut diwaspadai.
Namun, bermain agresif akan menjadi ciri khas mereka, sekaligus senjata untuk menaklukkan tuan rumah.
Pekerjaan berat menanti Shin Tae-yong. Sang pelatih jelas belum sepenuhnya memahami peta kekuatan lawan. Namun yang perlu ditekankan adalah kesiapan untuk menghadapi skema permainan Vietnam dan sejauh dapat tidak sampai mempengaruhi mental dan fokus.
Vietnam boleh saja aktif menekan, atau bahkan mendominasi. Tetapi tim Indonesia jangan sampai panik, apalagi lengah.
Pada titik ini, kita menanti seperti apa kejutan pria Korea Selatan itu untuk menyiapkan Garuda Muda agar bisa langsung terbang tinggi di laga perdana.
Selamat berjuang!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI