Â
Saat ini kita memasuki masa transisi. Setelah dua tahun terkungkung dalam kehidupan yang sempit tersebab pandemi Covid-19, kini kehidupan dalam semua aspek mulai berangsur pulih.
Sekat-sekat isolasi dan pembatasan mobilitas fisik mulai dibuka. Tirai ruang interaksi personal dan sosial perlahan-lahan tersingkap.
Sekolah-sekolah sudah memperbolehkan pembelajaran tatap muka. "Work From Home" (WFH) atau "Work From Anywhere" (WFA) sudah mulai ditinggalkan dan kembali ke model awal: Â "Work From Office" (WFO).
Seperti sekolah dan kantor, ruang-ruang sosial dan publik lainnya pun mulai ramai. Nadi kehidupan serasa kembali berdenyut normal.
Walau kembali ke kehidupan normal (baru), banyak hal tetap menuntut adaptasi dan persiapan tertentu.
Dalam situasi seperti ini orang tua memainkan peran penting terutama untuk menuntun anak-anak kembali ke kehidupan seperti sebelum masa "pagebluk." Anak-anak perlu dibekali agar tumbuh kembang tetap berjalan optimal.
Apa saja peran yang patut dimainkan orang tua terhadap kehidupan sang buah hati? Aspek-aspek apa yang penting diperhatikan orang tua agar anak bisa menjalani masa transisi menuju kehidupan normal?
Entah sebuah kebetulan, peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2022 persis jatuh di masa peralihan. Peringatan saban 29 Juni itu sepatutnya dimaknai lebih dari sekadar seremoni. Lebih penting dari itu, #HariKeluargaNasional2022 adalah momentum sosialisasi dan optimalisasi peran penting setiap keluarga di Indonesia.
Melansir laman Kemendikbud, keluarga memiliki delapan fungsi penting, mulai dari agama, sosial budaya, cinta kasih, melindungi, reproduksi, pendidikan, ekonomi, hingga pembinaan lingkungan untuk mewujudkan keluarga yang berketahanan.