Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

The Minions dan Pram/Yere Lama Menepi, Fajar/Rian Jadi Tumpuan, dan Peluang Indonesia Bangkit di Malaysia Open 2022

24 Juni 2022   12:20 Diperbarui: 25 Juni 2022   17:10 1600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto saat bertanding di perempat final Indonesia Open 2022 : KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO

Kalender BWF World Tour 2022 terus bergulir. Setelah menjalani turnamen beruntun di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, para pebulutankis kini bersiap menghadapi agenda panjang berikutnya.

Usai dua pekan yang padat untuk Indonesia Masters dan Indonesia Open 2022 (7-19 Juni) lantas berlanjut dengan tiga pekan yang panjang mulai dari Malaysia Open (28 Juni-3 Juli), Malaysia Masters (5-10 Juli) hingga Singapore Open (12-17 Juli).

Tentu, fisik dan mental para pemain sangat diuji. Para pebulutangkis yang bertarung di Istora hanya memiliki waktu istirahat tak lebih dari satu minggu. Pekerjaan besar bagi mereka dan tim pelatih untuk mengembalikan stamina, kebugaran, fokus, dan konsentrasi.

Tantangan besar juga dialami tim Indonesia setelah hanya mendapat satu gelar dari Indonesia Masters Super 500 dan "zonk" sepekan kemudian di ajang Super 1000. 

Fisik, teknik, hingga mental menjadi catatan tersendiri setelah dari 20 wakil yang ambil bagian di Indonesia Open, hanya empat yang bertahan hingga delapan besar, dan tak satu pun berhasil ke semifinal.

Apakah para pemain Indonesia bisa bangkit di Negeri Jiran?

The Minions, Pram/Yere, dan Adnan/Michele Absen

Bila menengok laman resmi BWF, kita bisa menemukan daftar pemain Indonesia berikut bagan perjalanan mereka di Kuala Lumpur, tempat turnamen Super 750 digelar, dalam waktu dekat.

Secara keseluruhan, Indonesia kembali menurunkan kekuatan terbaik di setiap nomor. Kecuali dari nomor ganda putra dan ganda campuran dengan absennya  Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, dan Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso.

Marcus sedang menjalani pemulihan pasca-operasi tumit kiri di Portugal, dua bulan lalu, setelah paksa bermain di Istora. Yere masih berkutat dengan cedera serius pada lutut kirinya. Sementara, Mychelle mengalami cedera pinggang.

The Minions dan Pram/Yere bakal absen dalam sejumlah turnamen. Seperti diinfokan pelatih ganda putra PBSI, Herry Iman Pierngadi, The Minions akan melewatkan tiga turnamen di atas.

Pasangan nomor satu BWF diharapkan bisa fokus mempersiapkan diri menghadapi Kejuaraan Dunia 2022 di Tokyo, Jepang, Agustus mendatang. Setelah mencoba berjuang di Istora namun tak bisa optimal, The Minions sekiranya bisa mendapatkan kembali permainan terbaik di Jepang nanti.

Alih-alih kembali memaksakan diri bertarung dan menjadi bulan-bulanan lawan, lebih baik bila pasangan yang menjadi incaran para rival itu, memprioritaskan pemulihan.

Mencapai semifinal di Indonesia Masters dan 16 besar Indonesia Open adalah sebuah upaya berani dan penuh perjuangan yang patut diapresiasi. Tetapi tetap harus diantisipasi untuk menghadapi persaingan di sektor ganda putra yang semakin ketat.

Di dua turnamen itu, dengan kondisi Marcus yang tak fit, The Minions kewalahan menghadapi pasangan pendatang baru yakni Liang Weikeng/Wang Chang dari China dan Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae asal Korea Selatan.

Sedangkan Yere diprediksi menepi 3 hingga 6 bulan. Dengan demikian, pasangan yang tengah naik daun ini tak bisa ambil bagian hingga kondisi Yere benar-benar pulih dan siap bertanding. Kita berharap, juara Asia 2022 itu cepat atau lambat bisa kembali ke arena.

Fajar/Rian Tumpuan

Tanpa The Minions dan PraYer, sektor ganda putra akan bergantung pada Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. FajRi akan ditopang oleh senior mereka, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan dua pasangan pelapis, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri.

Ini menjadi kesempatan bagi FajRi untuk kembali unjuk gigi setelah menjuarai Indonesia Masters 2022. Sekaligus momentum untuk memotivasi dan menuntun para junior agar terus meningkatkan level permainan sehingga semakin kompetitif di jajaran elite dunia.

Kegagalan di Indonesia Open 2022 dengan hanya menggapai babak perempat final sekiranya memacu FajRi untuk kembali ke jalur positif di Negeri Jiran nanti.

Patut diakui, dibanding para kompatriot lainnya, penampilan FajRi paling stabil. Pasangan ranking enam BWF itu empat kali ke babak final dengan gelar Swiss Open 2022 sebagai salah satu klimaks.

Begitu juga The Babies dan Bagas/Fikri. Memang hasil undian tidak selalu berpihak pada mereka. Sering terjadi, "perang saudara" yang memaksa salah satu atau beberapa harus tersisih.

Walau begitu, situasi seperti ini akan selalu dihadapi para pemain. Harapannya, dengan meningkatkan performa dan hasil akhir semakin membaik, maka ranking dunia mereka semakin terdongkrak. Peluang bertemu dengan lawan-lawan tangguh di babak-babak awal bisa dihindari.

Selain itu, turnamen-turnamen ini menjadi ajang "pemanasan" menjelang Kualifikasi Olimpiade Paris 2024 yang akan dimulai tahun depan. Penting bagi setiap pemain untuk mempersiapkan diri bertarung demi meraih tiket ke pesta akbar empat tahunan itu.

Di seri pertama di Malaysia, para wakil Merah-Putih kembali menghadapi jalan terjal sejak awal. The Babies, julukan Leo/Daniel yang berada di "pool" atas akan menantang Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi asal China yang tampil bagus di Istora.

Begitu juga Fajar/Rian yang mulai diuji wakil tuan rumah, Goh V Shem/Low Juan Shen. Dalam perjalanan, kedua wakil ini (juga The Minions bila tidak mengundurkan diri) yang sama-sama berada di "pool" atas menghadapi sejumlah unggulan seperti Lee Yang/Wang Chi-Lin (unggulan 4 dari Taiwan) dan Satwiksaraj Rankireddy/Chirag Shetty (unggulan 7 asal India).

Sementara itu, The Daddies, Bagas/Fikri, plus PraYer yang absen, berada di "pool" bawah. Bila PraYer tak dirundung malang, maka keduanya akan langsung saling jegal dengan Bagas/Fikri di laga pertama.

Absennya PraYer membuat Bagas/Fikri mendapat berkah ke babak kedua tanpa bertanding. Lawan berat pun menanti juara All England 2022. Keduanya berpeluang menghadapi unggulan dua dari Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.

The Daddies akan mengawali perjungan mereka dengan menghadapi pasangan muda China, Ren Xiang Yu/Tan Qiang. Langkah unggulan tig aini bila tak tersandung bakal bertemu dengan unggulan lima yang menjadi jagoan tuan rumah, Aaron Chia/Soh Wooi Yik di perempat final.

Berharap bangkit

Harapan yang sama juga dialamatkan kepada sektor-sektor lain. Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Shesar Hiren Rhustavito, dan Tommy Sugiarto di tunggal putra.

Selanjutnya, Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani sebagai andalan tunggal putri. Ganda putri bertumpu pada pasangan-pasangan muda yakni Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi, dan Febby Valencia Dwijayanti/Ribka Sugiarto.

Kombinasi pasangan senior-junior dan pelatnas-non-pelatnas akan mengisi sektor ganda campuran. Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti berada dalam daftar bersama Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, dan Hafiz Faizal/Serena Kani.

Sektor tunggal putra diharapkan bisa berprestasi lebih. Mereka akan kembali ditantang untuk menaklukkan Viktor Axelsen, unggulan pertama dari Denmark yang sapu bersih gelar di Tanah Air.

Peluang Ginting revans atas Axelsen terbuka lebar. Hanya saja, sebelum sampai pada salah satu laga yang dinanti publik Indonesia di perempat final, Ginting harus melewati tantangan yang tidak mudah, mulai dari Sai Praneeth B  dari India di pertandingan pertama, lalu pemain senior Kidambi Srikanth (India).

Jojo yang berada di "pool" atas bersama Ginting dan Tommy Sugiarto mulai menghadapi ujian pertama dari pemain India lainnya yakni Sameer Verma. Pada saat bersamaan Tommy meladeni Kenta Nishimoto dari Jepang.

Selanjutnya para pemain seperti Prannoy H.S dan unggulan empat dari Taiwan, Chou Tien Chen akan menjadi penghalang bagi Jojo untuk bertemu Axelsen, Loh Kean Yew, atau Ginting di semifinal.

Bagaimana kans sektor-sektor lain?

Jalannya pun sulit. Apri/Fadia akan menghadapi Baek Ha Na/Lee Yu Lim dari Korea Selatan di laga pertama. Unggulan enam dari Jepang, Nami Matsuyama/Chiharu Shida berpeluang menjadi lawan di babak kedua.

Di babak perempat final, pasangan baru yang tengah meroket ini memiliki kans bertemu unggulan pertama asal China. Siapa lagi kalau bukan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.

Febri/Amalia dan Febby/Ribka yang menghuni "pool" bawah akan menantang para unggulan lainnya seperti Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai (unggulan tujuh dari Thailand), Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (unggulan empat dari Jepang), Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (unggulan lima dari Jepang), hingga unggulan dua dari Korea Selatan, Lee So Hee/Shin Seung Chan.

Sektor ganda campuran pun akan menghadapi persaingan dengan para raksasa seperti Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai asal Thailand yang sedang berjuang usai apsen di Istora, Yuta Watanabe/Arisa Higashino sebagai unggulan tiga dari Jepang yang berusaha meruntuhkan dominasi China.

Akhirnya, apakah para pemain Indonesia bisa menebus kegagalan di Istora untuk meraih kejayaan di negeri tetangga? Bila ya, berapa gelar dan dari sektor mana bakal naik podium tertinggi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun