Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Rapor Wakil Indonesia di Istora dan Peta Jalan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Menuju Olimpiade Paris 2024

21 Juni 2022   08:41 Diperbarui: 24 Juni 2022   08:20 1201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal lain yang tak kalah penting adalah meningkatkan kualitas permainan baik secara pribadi maupun pasangan, baik teknik maupun mental. Selain melalui latihan, terlibat dalam berbagai turnamen sungguh dibutuhkan.

Tim pelatih perlu memberi kesempatan bertanding lebih banyak bagi Apri/Fadia. Hal ini akan membantu mengasah kemampuan Apri/Fadia sambil mengumpulkan poin demi poin agar ranking BWF kian terdongkrak.

Hanya saja, memperbanyak turnamen tidak bisa dilakukan secara serampangan. Aspek kuantitas semata tidaklah cukup. Perlu dibarengi dengan kualitas. Artinya, memperbanyak turnamen tetapi tidak menunjukkan peningkatan prestasi adalah sia-sia belaka.

Ini menjadi lecutan bagi Apri/Fadia agar bisa memaksimalkan setiap kesempatan. Bertanding untuk mengukur sejauh mana perkembangan mereka, sambil memacu diri untuk terus menjadi lebih baik.

Ketiga, Didi sudah memproyeksi Apri/Fadia sebagai jagoannya untuk tampil di Olimpade Paris 2024. Hal ini bisa dipahami dan tak berlebihan.

Keduanya memiliki potensi. Hanya saja, jalan ke Paris masih panjang. Potensi dan prediksi saja jelas tidak cukup. Mereka harus bersinergi dalam menyusun dan memastikan "road map" itu terlaksana dengan baik.

Agar target tinggi itu bisa tercapai, Apri/Fadia harus semakin terbakar semangatnya untuk segera menembus peringkat delapan besar dunia agar bisa mengikuti turnamen kualifikasi menuju pesta akbar empat tahunan itu.

Lagi-lagi, untuk bisa bersaing di lingkaran top, Apri/Fadia harus berprestasi. Keduanya tak boleh jemawa dengan awal baik yang sudah mereka torehkan.

Mereka mesti kian terpacu untuk bisa memenangi persaingan dengan Febriana/Amalia dan Febby/Ribka yang juga menaruh harapan yang sama yakni bisa merebut hati Didi dan mampu menembus babak kualifikasi.

Didi sudah mewanti-wanti. Sang pelatih sudah memberi target jelas untuk peta jalan ganda putri. Hemat saya, ini cukup membantu dan menjadi sesuatu yang sehat.

Mengutip Didi, "Saya harus memilah atlet mana yang prioritas untuk diikutkan kualifikasi. Saat sekarang hingga 30 April 2023 sebelum mulai kualifikasi, saya akan memberikan persaingan yang rata karena ini bisa dibilang dari nol semua untuk ganda putri. Nanti pada 1 Mei 2023, saya akan memilih ada berapa pasang ganda putri yang berpotensi lolos."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun