Duel tersebut berakhir rubber game, 14-21, 21-12, dan 22-20 untuk kemenangan pasangan Malaysia. Pram/Yere hampir saja mengantongi tiket ke babak empat besar andaisaja berhasil memetik satu poin dalam keunggulan 20-17.
Namun, malang tak bisa ditolak, untung tak bisa diraih. Yere mengalami cedera ketika berusaha menyambar kok di depan net. Ia terjatuh. Dokter pun memberinya pertolongan.
Yere mengalami masalah serius pada lutut kirinya. Walau begitu, ia menolak menyerah. Ia tetap bertarung untuk menuntaskan laga. Dalam kondisi yang tak ideal, Yere hanya terpaku di depan net dan berusaha mengayunkan raket untuk menggapai kok.
Pramudya berusaha melindungi Yere dan berupaya merebut satu poin terakhir. Namun, perjuangan mereka tak bisa berakhir manis. Aaron/Soh yang berada dalam situasi lebih baik, berhasil mengejar ketertinggalan dan berbalik mengunci pertandingan berdurasi 56 menit itu.
Sempat berdiri untuk memberikan salam kepada pasangan Negeri Jiran. Yere kemudian tak bisa menjaga keseimbangan. Ia lantas berbaring di tengah lapangan. Ia tak bisa menahan air mata saat keluar dari lapangan pertandingan di atas kursi roda.
Jujur, momen tersebut sungguh mengharukan. Semangat juang Yere layak diacungi jempol. Begitu juga Pramudya yang berupaya menopang parternya untuk menyelesaikan pertandingan.
Sementara itu, pasangan Malaysia juga menuai apresiasi. Aaron/Soh dengan sengaja tidak melancarkan serangan pada Yere yang sudah tak berdaya.
Soh yang mengambil dua servis penentuan tidak memainkan trik "flick service" untuk mengambil keuntungan dari Yere yang tak bisa bergerak.
Pasangan Malaysia itu tidak memanfaatkan cedera lawan untuk segera mendapatkan keuntungan.
"Bukan itu yang ingin kami lakukan. Meskipun kami ingin menang, kami tidak akan melakukan hal seperti itu."