Perasaan para penggemar badminton Indonesia sedang campur aduk. Perempat final Indonesia Open 2022 yang baru saja tuntas di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (17/6/2022) adalah sebabnya.
Di satu sisi, para penggemar sedang kecewa. Pertama kali sejak Indonesia Open bergulir pada 1982, tidak ada wakil tuan rumah di semifinal.
Artinya, noda hitam pertama mencoreng wajah bulu tangkis dalam negeri setelah 40 tahun penyelenggaraan turnamen prestisius itu.
Indonesia memang pernah puasa gelar di tiga edisi sebelumnya sejak 2014 hingga 2016. Namun, setelah itu, tuan rumah tidak pernah kehilangan muka di babak final. Indonesia rutin menjadi juara sejak 2017 hingga 2021, tak terhitung edisi 2020 lantaran batal digelar.
Ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi yang terbaik pada edisi 2017 dan 2018. Berikutnya giliran Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang mengukir hat-trick juara ganda putra pada 2018, 2019, dan 2021.
Pada penyelenggaraan kali ini dengan level turnamen Super 1000, tuan rumah sebenarnya mengirim empat wakil ke babak delapan besar. Sayangnya, tak satu pun berhasil melaju.
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhani, Â Anthony Sinisuka Ginting, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Pramudya Kusumawardana/ Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan gagal melewati hadangan lawan-lawannya.
Apri/Fadia gagal mengulangi pencapaian pekan sebelumnya di Indonesia Masters 2022. Bila saat itu keduanya sanggup melangkah hingga partai final, kali ini langkah mereka dihentikan Lee So Hee/Shin Seung Chan.
Wakil Korea Selatan berhasil "balas dendam" atas kekalahan mereka di babak yang sama pekan lalu. Kali ini, unggulan du aitu menang dua set langsung 21-14, 21-19.
Apri/Fadia, peraih medali emas SEA Games 2021 Vietnam, sebenarnya berpeluang memperpanjang catatan kemenangan atas Lee/Shin menjadi 2-0.