Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Sejauh Mana Gelar Piala Thomas 2022 Berdampak bagi Pebulutangkis India di Istora?

16 Juni 2022   11:31 Diperbarui: 16 Juni 2022   21:22 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lakshya Sen, rising star tunggal putra India: foto humas PBSI via Kompas.com

Ganda putra ranking 40 BWF itu terlibat persaingan ketat dengan lawannya dengan ranking dunia 10 tangga di depan mereka.  Di set ketiga, mereka sempat memimpin 10-5, namun pasangan Jepang itu berhasil mengejar dan berbalik memimpin.

Arjun/Kapila akhirnya bisa kembali merebut momentum untuk mengunci kemenangan 27-25 18-21 21-19 dalam waktu hampir 90 menit.

"Keyakinan telah menjadi elemen kunci bagi kami dalam memenangkan Piala Thomas, dan meskipun kami sendiri tidak bisa bermain hingga babak sistem gugur, kemenangan tim telah mendorong kami semua di tim dan di India juga," beber Arjun melansir situs resmi BWF.

Arjun bersaksi,  gelar Piala Thomas telah mengubah banyak hal di negara mereka. Dari kriket-sentris, kini badminton mulai menuai atensi.

Tidak hanya itu. Badminton di negara itu pun mulai mendapat prioritas. Mereka lebih yakin untuk meyusun agenda keikutsertaan dengan pertimbangan yang lebih matang.

"Kami mendapat ucapan selamat, tetapi Mathias (Boe) dan Gopi (pelatih kepala) memastikan kami kembali berlatih setelah tiga hari. Makanya kami mundur dari Indonesia Masters, supaya bisa persiapan selama dua minggu."

Arjun/Kapila akan memelihara api semangat agar tak sampai padam di tengah perjalanan Indonesia Open 2022.

Pasangan China Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi yang mematahkan semangat pendukung tuan rumah usai membungkam pasangan senior The Daddies, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan 21-17 24-22, akan menguji sejauh mana mereka mampu melangkah.

Keyakinan yang sama dialammi oleh HS Prannoy. Sayangnya, pemain senior India ini mendapat undian yang kurang menguntungkan. Pemain 29 tahun ini dipaksa saling jegal dengan juniornya Lakshya Sen.

Memang kita tak melihat Prannoy sang petarung. Ia terlihat membiarkan juniornya yang berusia 20 tahun itu mendominasi sepanjang pertandingan.  Tiket ke babak 16 besar bisa direbut Lakshya dengan mudah, 21-10 21-9 dalam waktu 34 menit.

Nasib Prannoy identik dengan kompatriotnya, Sai Praneeth B yang menyerah dari pemain veteran Denmark, Hans-Kristian Solberg Vittinghus, 21-16 dan 21-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun