Babak final Indonesia Masters 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (12/6/2022) meninggalkan banyak kesan bagi penggemar badminton Tanah Air khususnya dan dunia umumnya.
Di satu sisi, dua wakil Indonesia yang bertarung di partai pamungkas menyelamatkan wajah tuan rumah. Satu gelar yang kemudian diraih mengurangi dominasi China untuk menggondol empat gelar (setelah Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong menjuarai ganda campuran, Chen Yu Fei berjaya di tunggal putri, dan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan di ganda putri) Â dan lebih dari cukup menghibur para penggemar yang telah menjaga iklim semarak Istora selama sepekan terakhir.
Lebih dari itu, gelar tersebut menunjukkan konsistensi pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto sejak awal tahun.
Di sisi lain, laga pamungkas turnamen Super 500 ini menjadi akhir dari perjalanan 30 tahun karier Greysia Polii di dunia tepok bulu.
Pemain spesialis ganda yang berusia 34 tahun itu resmi gantung raket. Sebagai penghormatan atas dedikasinya yang mulai memperkuat tim nasional sejak 2003, dibuatkan seremoni khusus bertajuk Greysia Polii Testimonial Day.
Acara ini sengaja dikemas untuk memberikan apresiasi kepada Greys. Hadir banyak pihak yang mewakili insan olahraga Indonesia dan dunia.
Ketua Umum PBSI, Agung Firman Sampuran, Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, dan Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari turut serta.
Greys juga mengajak para lawan yang selama ini selalu beradu di lapangan pertandingan untuk terlibat dalam acara perpisahan itu. Begitu juga rekan-rekan sepelatnas dari sektor berbeda.
Mereka memainkan laga ekshibisi dengan berganti-ganti pasangan dan menggunakan format yang tak biasa. Â Menggunakan sistem rally point dengan angka ke-11 sebagai penentu dan setiap poin bernilai Rp 3 juta. Total dana yang terkumpul sebesar Rp 156 juta dimanfaatkan untuk kegiatan amal.