Sementara itu, Minions pun menjalani skenario yang sama seperti Ginting untuk meraih satu tiket di babak semifinal turnamen Super 500 itu.
Bertemua wakil Negeri Jiran, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin, unggulan pertama itu sempat kehilangan set pertama. Namun, semangat juang dan mental yang kuat, diperlihatkan Minions. Keduanya berhasil mempertahankan rekor bagus saat bermain di Istora dengan kemenangan 10-21, 21-11, dan 21-18.
Perjalanan The Minions menuju tangga juara semakin dekat. Namun, masih ada dua laga lagi yang harus dimenangkan. Pasangan non-unggulan dari China, Liang Wei Keng/Wang Chang yang tampil impresif sejak babak pertama akan menjadi lawan The Minions selanjutnya.
Jam terbang dan ranking dunia jelas berpihak pada wakil tuan rumah. Â Namun, The Minions harus mewaspadai kejutan dari pasangan ranking 424 BWF yang sangguh menghentikan unggulan empat dari Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, 21-8 dan 21-14.
Selanjutnya, kita berharap bisa terjadi "all Indonesian final" di ganda putra. Selain menaruh harapan pada The Minions, langkah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto diharapkan tetap mulus seperti saat menggasak unggulan tiga dari Taiwan, Lee Yang/Wang Chi Lin, 21-15 dan 21-18.
FajRi akan ditantang wakil Tirai Bambu lainnya yakni He Ji Ting/Zhou Hao Dong yang mengakhiri perlawanan "pembunuh" Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dari Korea Selatan, Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae, 21-16, 26-28, dan 21-19.
Melihat penampilan He/Zhou di babak semifinal, FajRi tak boleh jemawa. Selain penampilan mereka yang cukup apik, pasangan nomor 141 BWF itu pernah menaklukkan FajRi di pertemuan sebelumnya di German Open 2022 dalam pertarungan tiga gim, 15-21, 21-17, dan 14-21.
Ini akan menjadi pertemuan ketiga di antara kedua pasangan dengan skor "head to head" sementara ini sama kuat.
"Perang" antara Indonesia versus China di nomor ganda putra akan menjadi salah satu daya tarik semifinal Indonesia Masters 2022.
Apakah dukungan penonton di Istora akan membantu The Minions, FajRi, Ginting, dan Apri/Fadia menuju babak pamungkas?
Semoga!
