Liverpool dan Real Madrid, seperti sudah kita catat dalam ingatan, akan saling berhadapan di final Liga Champions Eropa di Stade de France, Minggu (29/05/2022) dini hari WIB.
Pertarungan dua tim terbaik dari dua liga top di Eropa. Duel Liga Inggris versus LaLiga. Perang antara tim paling sukses sepanjang sejarah kompetisi menghadapi tim yang bersemangat meraih tiga gelar musim ini.
Trofi Liga Champions musim ini akan diperebutkan dengan melibatkan banyak unsur. Mulai dari sejarah, gengsi, hingga dendam.
Seperti kita tahu, Liverpool memiliki kenangan pahit di NSC Olimpyskiy, Kiev, Ukraina, 26 Mei 2018 silam. Peristiwa empat tahun lalu yang berakhir dengan skor 3-1 untuk memberi Madrid gelar ke-13 di turnamen prestisius antarklub di Eropa itu.
Satu gol Karim Benzema dan "brace" Gareth Bale tak bisa diimbangi Liverpool yang hanya mampu mencetak satu gol dari Sadio Mane.
Kesedihan yang menyelimuti Liverpool kala itu. Mereka gagal merebut trofi keenam lebih cepat, yang kemudian terbalaskan setahun berselang di Madrid usai memenangi "all English final" kontra Tottenham Hotspur.
Bagi Mohamed Salah, momen itu tak bisa dilupakan begitu saja. Bila Loris Karius meratapi kesalahannya, Salah malah menangisi nasibnya yang hanya bertahan tak lebih dari 30 menit sebelum Sergio Ramos menyenggolnya. Cedera bahu membuatnya harus meninggalkan lapangan sambil berurai air mata.
"Saya benar-benar down. Saya menjalani musim yang bagus dan kemudian memainkan final Liga Champions pertama saya dan keluar begitu cepat adalah hal terburuk yang bisa terjadi pada saya."
Demikian kenang Salah melansir Dailymail.co.uk. Tak heran bila striker internasional Mesir itu langsung membunyikan lonceng perang tak lama setelah Madrid melakukan "comeback" sensasional atas Manchester City di babak semifinal.
Setelah Chelsea dan Paris Saint-Germain, Madrid berhasil membalikkan keadaan dan membuat berbagai prediksi yang kurang menguntungkan Madrid menjadi tak berarti.