Pasangan baru, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti menorehkan hasil impresif di turnamen perorangan, setelah belajar banyak dari nomor beregu.
Pasangan ganda putri yang merupakan hasil bongkar pasang ini berhasil melaju ke partai puncak usai menyingkirkan wakil Singapura, Insyirah Khan/Zhi Rui Bernice Lim.
Ganda anyar itu menang dua gim 21-10, 21-7 dalam tempo 31 menit. Secara peringkat, pasangan Negeri Singa itu masih merangkak dari 811 BWF.
Sementara Apri dan Fadia adalah sudah lebih dahulu diuji dan terbukti lebih berprestasi dengan pasangan sebelumnya. Misalnya, Apri adalah peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama seniornya, Greysia Polii.
Setelah menumbangkan unggulan pertama dari Thailand, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai, 21-15 dan 22-20 di babak perempat final, Apri/Fadia semakin percaya diri. Permainan mereka pun semakin padu.
Kini, pasangan baru itu selangkah lagi menorehkan prestasi sekaligus memberikan kado medali emas. Hanya saja, mereka harus menghadapi lawan tangguh dari Thailand, pasangan kakak-beradik, Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard.
Aimsaard bersaudara belum mendapat perlawanan berarti sejauh ini. Di babak semifinal, keduanya menang mudah dari Cheah Yee See/Cheng Su Hui, 21-16, 21-6. Sebelum itu mereka mengakhiri perjalanan pasangan baru lainnya, Febby Valencia Dwijayanti Gani/Ribka Sugiarto, 17-21, 20-22.
Bagi Apri/Fadia duel menghadapi unggulan kedua itu krusial dan sarat makna. Kesempatan unjuk gigi demi emas bagi Indonesia.
Di sisi lain, kesempatan balas dendam atas kegagalan rekan sepelatnas yang disingkirkan Aimsaard bersaudara di babak delapan besar. Sekaligus menggagalkan harapan Benyapa/Nuntakarn mendapat emas kedua setelah berjaya di nomor beregu putri.
Apri/Fadia bisa belajar dari kegagalan Febby/Ribka untuk bermain lebih siap dan percaya diri menghadapi pasangan nomor 21 BWF.
Kita berharap, Apri/Fadia bisa mencapai klimaks.