Seperti Marico, kita pun memprediksi dan menaruh harapan yang sama. Hanya saja, perjalanan mereka masih panjang. Sepanjang itu perlu diisi dengan latihan keras.
Mengandalkan bakat dan potensi jelas tidak cukup. Prestasi itu dipanen dari tanur tempaan antara bakat, latihan, kompetisi, dan ilmu pengetahuan.
Menanggalkan segala euforia yang sempat membuat mereka semringah dan kembali lagi ke arena latihan. Diharapkan pula PBSI dan pihak klub terus mengasah mereka melalui program yang tertata baik dengan pendekatan sport science hingga semakin mempercayai mereka di berbagai turnamen internasional.
Piala Uber 2022 ini adalah awal. Delapan besar adalah pencapaian. Masa depan yang keras dan penuh persaingan menanti!
Terima kasih tim Uber Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H