Kekalahan telak 0-4 dari tuan rumah Brighton & Hove Albion, Sabtu (7/5/2022) malam WIB menegaskan betapa buruknya performa Manchester United musim ini.
Hasil minor di pekan ke-36 Liga Primer Inggris, namun laga ke-37 bagi United, itu menunjukkan sepak terjang Setan Merah musim ini lebih menyedihkan ketimbang musim 2013/2014. Â
Bila tiga dekade silam, United hanya sanggup mengemas 64 poin, hasil dari menang 19 kali, imbang tujuh kali, dan 12 kali berujung kekalahan, maka musim ini raihan poin maksimal Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan adalah 61.
Itu pun mengandaikan di laga terakhir kontra Crystal Palace mereka bisa membawa pulang poin penuh. Bila tidak, maka raihan poin The Reds Devils tidak sampai menyentuh angka 60.
Musim ini United hanya mampu memetik 16 kemenangan dari 37 pertandingan sejauh ini. Sebanyak 11 kali berakhir minor dan 10 kali meraih imbang.
Gonta ganti pelatih ternyata tidak cukup. Ole Gunnar Solskjaer, Michael Carrick, hingga Ralf Rangnick belum mampu mendongkrak performa United ke titik stabil.
Lini serang yang bergantung pada Ronaldo dan Bruno Fernandes, rapuhnya keseimbangan antarlini, hingga penampilan lini belakang yang memilukkan.
Jumlah kebobolan United musim ini hampir sama banyak dengan jumlah poin yang mereka petik. Kebobolan 58 kali adalah catatan terburuk yang bisa ditorehkan musim ini.
Inkonsistensi yang membuat para penggemar harus mengalami situasi "roaller-coaster" antara memuji dan mengutuk yang datang silih berganti.
Pekan lalu, para penggemar larut dalam kegembiraan setelah tim kesayangan menggasak tim promosi Brentford tiga gol tanpa balas. Tak sampai sepekan berselang, para fan harus mengelus dada melihat bagaimana tim pujaannya tersungkur di Amex Stadium.