Anak akan meniru apa yang dibuat orang tuanya. Hukum tabur tua berlaku. Benih baik yang ditabur orang tua, akan menghasilkan panenan yang baik.
Melalui keteladanan, orang tua akan menjadi cermin bagi anak-anaknya. Dalam hal sedekah, orang tua bisa memberi contoh mengisi kotak infak di masjid.
Tidak hanya itu. Sebagai ganti beranjangsana ke mall atau tempat hiburan, sesekali orang tua bisa mengajak buah hati ke panti asuhan. Di sana mereka akan melihat dari dekat bagaimana kehidupan teman-temannya yang berkekurangan. Kepekaan anak akan dirangsang.
Sepulangnya dari panti asuhan, anak tentu akan banyak bertanya. Orang tua bisa memberi tahu kepada mereka bahwa anak-anak seperti itu hidup dengan penuh keterbatasan.
Momen seperti itu bisa memantik kepedulian anak dengan ajakan: “apakah bisa baju kakak yang sudah tidak terpakau kita berikan kepada mereka? Atau, kasihan mereka tidak memiliki mainanan sementara kakak memiliki banyak mainan. Bagaimana kalau mainan yang sudah tidak kakak suka kita berikan kepada mereka?”
Dengan sejumlah pendekatan yang sederhana itu, niscaya perlahan-lahan semangat kepedulian anak akan bersemi. Anak akan paham dengan sendirinya, tanpa perlu orang tua jelaskan sabda Rasulullah SAW berikut ini, “Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H