Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Nketiah Bersinar, Lukaku yang Redup, dan Chelsea yang Kian Menderita

21 April 2022   16:56 Diperbarui: 22 April 2022   21:58 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eddie Nketiah merayakan gol ke gawang Chelsea di Stamford Bridge, Kamis (21/4/2022) dini hari WIB: Dailymail.co.uk

Chelsea masih akan menghadapi situasi serupa saat menjamu West Ham, Wolverhampton Wanderers, Leicester City, dan Watford. Pembatasan jumlah penonton masih akan menjadi pemandangan yang harus dilihat para pemain di sisa laga kandang musim ini.

Situasi ini perlu disiasati oleh Tuchel dan timnya. Masalah teknis yang tak kalah krusial menjadikan tugas tim pelatih menjadi semakin rumit. Jangan sampai tiga kekalahan kandang beruntun semakin panjang, begitu juga jumlah kebobolan berjalan linear. Tiga laga kandang terakhir, Chelsea sudah mendulang 11 kebobolan.

Sementara itu, Arsenal seperti mendapat berkah dari penderitaan berganda sang rival lama.

Kemenangan ini mengakhiri tiga kekalahan beruntun. Tiga poin penuh dari laga tandang membuat mereka terus memberi tekanan kepada Tottenham Hotspur di posisi empat besar.

Saat ini kedua tim hanya berbeda selisih gol. Dengan masih tersisa sejumlah pertandingan, Arsenal bisa terus memelihara harapan untuk finis di zona Liga Champions Eropa.

Tidak hanya itu. Secara individual, kemenangan ini memberi kenangan tersendiri bagi Eddie Nketiah dan Bukayo Saka.

Nketiah mengalami paceklik panjang lebih dari satu tahun. Sejak mencetak hat-trick ke gawang Sunderland di Carabaou Cup pada Desember, keran gol pemain Inggris itu langsung tertutup.

Sejak itu ia harus berjuang untuk mendapatkan kembali kepercayaan diri agar bisa berkontribusi bagi tim. Ia harus bersaing dengan Alexandre Lacazette. Sepasang gol di laga ini seperti titik balik bagi pemain 22 tahun itu.

Bila Nketiah kembali bersinar, lantas, apa arti kemenangan ini bagi Saka? Publik Inggris tentu belum "move on" dari memori pahit final Piala Eropa 2022.

Kekalahan adu penalti dari Italia sungguh memilukan. Saat itu, Bukayo Saka menjadi salah satu kambing hitam, menyusul kegagalannya menaklukkan Gianluigi Donnarumma.

Bila Stadion Wembley saat itu menjadi neraka bagi Sako dan penggemar Inggris, di wilayah yang sama namun di Stamford Bridge, Sako menebusnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun