Tuchel marah besar setelah kekalahan itu. Gagal mendapat poin untuk memperpendek jarak dengan Liverpool di posisi kedua. Saat ini kedua tim terbentang selisih 14 angka dan semakin didekati Tottenham Hotspur dengan lima angka lebih sedikit.
Manajer asal Jerman itu kecewa baik dengan penampilan timnya, maupun kondisi lapangan.
Selain faktor teknis, ada sebab lain dari luar lapangan yang ikut menambah masalah tim. Itu adalah dampak dari sanksi pemerintah Inggris terhadap pemilik klub, Roman Abramovich, sejak sebulan lalu.
Invasi Rusia ke Ukraina sungguh terasa akibatnya pada tim yang jauh dari lokasi perang.
Chelsea dilarang menjual tiket pertandingan dan tidak mendapat hak siaran. Selain tersumbatnya keran pemasukan, dampaknya sungguh terasa saat pertandingan kandang.
Seperti terlihat di laga ini, hanya pemegang tiket musiman yang masih diperbolehkan hadir ke stadion. Artinya, kapasitas Stamford Bridge hanya akan terisi separuh dari total 41.837 kursi menjadi 25 ribu kursi.
Banyaknya kursi kosong menjadi pemandangan yang kini menghiasi markas Si Biru. Situasi ini sungguh kontras dengan sebelum ketiban hukuman.
Minimnya dukungan dari tribun membuat para pemain Chelsea seperti bermain tanpa penonton atau bermain di kandang lawan.
Tak sampai di situ. Situasi miris ini kemudian memantik sinis. Para penggemar Arsenal tak segan mengejek kondisi sang rival asal London itu dengan teriakan "tidak ada seorang pun di sini, seperti dulu, tidak ada seorang pun di sini."
Suara itu terdengar jelas di awal pertandingan. Seruan yang tidak hanya membuat telinga para fan Chelsea merah padam, tetapi juga serupa teror yang menciutkan semangat para pemain.
Titik balik Arsenal