Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Teringat "Kaidah Emas" ala Quraish Shihab

8 April 2022   22:49 Diperbarui: 9 April 2022   04:52 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam situasi seperti saat ini berbagai stigma dan cap buruk sebaiknya ditepikan. Apalagi bila dibangun dari pendasaran dan alasan sentimental dan dangkal.

Kita tahu sepanjang pandemi ini kita berhadapan dengan berbagai informasi, pemberitaan, hingga kenyataan yang mudah menarik hati dan diterima begitu saja. Kecemasan dan ketidaktahuan yang saling berpelukan justru membuat kita dengan mudah termakan stigma dan ikut-ikutan menyebarkannya.

Kondisi seperti ini benar-benar menuntut kerja sama dan kerja bersama. Keterlibatan bersama adalah harga mati karena pandemi ini memukul setiap orang tanpa terkecuali dan menyeret kita ke dalam berbagai masalah tanpa pandang bulu.

Untuk itu, hemat saya, pesan ulama tafsir beken itu sungguh tepat. Itu sangat menyentuh, sebagaimana diserukan oleh para pemimpin bangsa di dunia.

Saya kutip salah satu pernyataannya. "Kita harus tonjolkan kemanusiaan ini. Kita harus ingat apa yang terjadi pada orang lain, bisa terjadi pada kita. Jika kita ingin sesuatu yang baik pada kita dan keluarga, maka demikian juga kita berlaku ke orang lain."

Profesor Quraish Shihab mengingatkan kita agar selalu berbela rasa dan tak boleh ingat diri. Yang perlu kita tonjolkan adalah empati dan solidaritas, bukan egoisme.

Pada gilirannya, kebaikan yang kita lakukan pada orang lain akan memberikan pengaruh pada diri sendiri. Begitu juga sebaliknya.

Petuah ini persis seperti kaidah emas (golden rule) yang dipopulerkan Hans Kung, teolog Jerman. "Jangan lakukan pada orang lain apa yang yang kamu tidak ingin orang lain lakukan padamu."

Secara positif bisa dikatakan demikian. "Lakukanlah pada orang lain, apa yang kamu harapkan orang lain lakukan padamu."

Kita mematuhi protokol kesehatan dengan mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak akan berdampak tidak hanya pada kita, tetapi pada orang lain. Bila kita menunjukkan contoh yang positif dan keteladanan yang semestinya maka hasilnya akan dirasakan oleh banyak pihak. Himbauan tersebut perlu menjadi pegangan bersama agar dampaknya bisa dirasakan bersama.

Itulah mengapa perjuangan menghadapi pandemi ini adalah perjuangan bersama. Sebagai sesama yang tak bisa hidup seperti sebuah pulau di tengah lautan sepi, sudah menjadi panggilan dasariah kita untuk selalu berelasi dengan yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun