Inkonsistensi masih menjadi kendala. Bila sedang dalam performa bagus, Ginting sulit dibendung, termasuk oleh para pemain yang lebih diunggulkan sekalipun.
Namun, pemain yang memiliki smes yang tajam, kecepatan yang memukau, dan pukulan yang ciamik, kerap melakukan kesalahan sendiri. Ini menjadi momok utama bagi Ginting.
Rudy Hartono, pemenang delapan gelar All England dengan enam di antaranya secara beruntun itu mengakui kualitas Ginting. Hanya saja, Rudy memberi catatan.
"Ginting punya modal kecepatan, tapi dia tak punya daya tahan yg memadai."
Kritik Rudy itu seperti mewakili kendala yang selama ini masih membayangi Ginting untuk meraih gelar demi gelar. Agar bisa mengukir prestasi, Ginting sebenarnya hanya perlu mengalahkan diri sendiri.
Bila ini terjadi, maka kesempatan Ginting menjuarai Korea Open seperti pernah diukirnya 2017 silam bakal terwujud.Â
Semoga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H