Ginting memang memiliki kenangan buruk saat berhadapan dengan Lakshya. Pertemuan terkini di German Open pada awal Maret lalu, Ginting menyerah dua gim, 7-21 dan 9-21.
Tentu kekalahan itu memberi Ginting pelajaran berharga. Ginting bakal mempersiapkan diri lebih baik dan berusaha mengatasi kesalahan sendiri semaksimal mungkin.
Lawan Ginting di semifinal justru lebih mudah. Tidak ada pemain dari daftar unggulan yang bakal menjadi lawannya untuk merebut tiket final. Bila Ginting ingin berbicara banyak di turnamen ini maka, melewati hadangan Lakshya adalah tugas terberat.
Pertemuan sengit baru akan tersaji di partai pamungkas. Kita tentu berharap dari pool bawah, Jojo bisa mempertahankan ritme positif setelah menjadi juara di Swiss. Kidambi dan Kunlavut bakal menguji Jojo sebelum menciptakan final idaman, khususnya bagi penggemar di tanah air.
4. Persiapan matang
Ginting dan Jojo melakukan persiapan serius sebelum terbang ke Korea. Pelatih tunggal putra PBSI, Irwansyah mengakui anak didiknya sudah bersiap matang.
"Persiapan Jojo (Jonatan Christie), Ginting (Anthony Sinisuka Ginting), dan Vito (Shesar Hiren Rhustavito) sudah bagus. Kita terus jaga fokusnya dan juga fisiknya agar tetap stabil," beber Irwansyah melansir siaran pers Humas PBSI.
Selain teknik, kondisi fisik para pemain Indonesia juga terpantau prima. Persiapan matang, fisik yang bugar, sekiranya bisa berpelukan dengan fokus dan konsentrasi untuk menampilkan performa maksimal.
Patut diakui, bila dalam keadaan prima, Ginting sangat mematikan dan lajutnya sukar dihentikan.
5. Mengalahkan diri sendiri
Daftar unggulan dan peta jalan sungguh memberikan Ginting peluang besar. Satu-satunya tantangan yang paling berat bagi Ginting adalah diri sendiri. Performa Ginting memang bak roller-coaster.