Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Dominggus Kabnani dan Refleksi Hari Air Sedunia 2022

28 Maret 2022   22:25 Diperbarui: 28 Maret 2022   22:26 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.instagram.com/aqualestari/

Untuk itu pemanfaatan dan pengolahan air tanah menjadi pekerjaan penting. Tanggung jawab tersebut tidak bisa dibebankan pada pihak tertentu saja. Perlu upaya bersama yang terstruktur, sistematis, dan masif.

Tri Agung Rooswiadji menekankan pentingnya pengelolaan air secara terpadu berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS). Footprint Program Manager, WWF Indonesia, ini beralasan DAS yang terkelola dengan baik bisa memastikan pasokan air tanah terutama bagi daerah hilir yang kebanyakan merupakan kawasan padat penduduk baik sebagai pemukiman maupun lokasi industri.

Kita tidak tahu tahu pasti berapa banyak ketersediaan air tanah. Hal ini memungkinkan terjadinya kegagalan dalam pemanfaatan sumber air tanah.

Cuplikan slide presentasi dari Youtube AQUA Lestari
Cuplikan slide presentasi dari Youtube AQUA Lestari

"Mengeksplorasi, melindungi, serta menggunakan air tanah secara berkelanjutan akan menjadi kunci untuk bertahan dan beradaptasi terhadap perubahan iklim dan efek dari semakin meningkatnya populasi manusia," beber Tri Agung.

Sementara itu, Dr. Sci. Rachmat Fajar Lubis menilai pemahaman tentang ketersediaan air tanah perlu terus digaungkan mengingat persediaannya semakin menurun.

"Metode kuantifikasi di enam sektor yang terintegrasi di antaranya penanaman pohon, dan pembangunan sumur resapan untuk konservasi air hendaknya dapat dilakukan secara nasional karena akan sangat bermanfaat untuk memonitor ketersediaan air. Pada akhirnya diperlukan dukungan serta partisipasi untuk menjaga bangunan-bangunan konservasi air," demikian usul Peneliti Air Tanah BRIN itu.

Inisiatif Danoe-AQUA

Sebagai salah satu sektor yang terkait dengan masalah air dan air tanah, maka peran sektor industri tak bisa dinafikan. Hal ini disadari pula ole Danone-AQUA, perusahaan pengolahan air minum terbesar di Indonesia.

Ratih Anggraeni, Head of Climate and Water Stewardship Danone Indonesia, mengungkapkan tanggung jawab perusahaan itu yang terejawantah dalam berbagai inisiatif, baik untuk pelestarian sikluas air, maupun menjaga ketersediaan air.

Pertama, bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan validasi atas analisa dan kalkulasi dampak aktivitas pengelolaan air yang dilakukan Danone-AQUA dengan metode Volumetric Water Benefit Analysis (VWBA) di dua lokasi pabrik AQUA yaitu Mekarsari dan Babakanpari di Sukabumi, Jawa Barat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun